REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Dubai terus berusaha mengukuhkan dirinya sebagai pusat sukuk. Salah satu buktinya, Senin (22/4), Bank Syariah Sharjah baru saja meluncurkan sukuk di Dubai Financial Market (DFM).
Sukuk senilai 500 juta dolar AS tersebut sebagai salah satu dukungan Bank Syariah Sharjah dalam mempromosikan Dubai sebagai pusat sukuk. Hal ini sesuai dengan prakarsa Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Rashid Al Moktoum pada Januari lalu. Hingga kini, Bank Syariah Sharjah telah mencatatkan nominal sukuk sekitar 12 miliar dolar AS di Bursa Efek Dubai dan menjadi total terbesar ketiga dunia.
Sukuk Bank Syariah Sharjah telah enam kali mengalami oversubscribe. Sebanyak 53 persen dari penjualan sukuk dialokasikan untuk investor di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Sedangkan, 30 persen untuk investor di Asia dan 17 persen untuk investor di Eropa. Ketua Eksekutif Kantor Bank Syariah Sharjah Mohammed Abdulla Al Gergawi mengucapkan terima kasih atas dukungan tak terbantahkan dari berbagai lembaga di UEA. “Ini menjadi momentum dalam menyukseskan Dubai sebagai pusat sukuk. Kita harus bermitra strategis untuk memperkuat konsolidasi ekonomi nasional,” ujarnya seperti dikutip dari CPI Financial, Selasa (23/4).
Managing Director DFM Ezza Kazim berujar Bursa Dubai akan lebih memperkuat daya tarik mereka terhadap emiten dan investor. Hal itu dilakukan dengan memperkenalkan inisiatif baru untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar. “DFM menerbitkan rancangan standar pemberian dan perdagangan sukuk,” katanya. Sementara, Ketua NASDAQ Dubai Abdul Wahed Al Fahim mengatakan pihaknya menantikan kehadiran banyak emiten sukuk, baik regional maupun internasional.
Penerbitan sukuk global mencapai 140 miliar dolar AS pada 2012. Angka tersebut naik 64 persen dari 85 miliar dolar pada 2011. Emiten di UEA mengeluarkan lebih dari enam miliar dolar AS pada 2012. n qommarria rostanti ed: irwan kelana
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.