REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 6.576 nama calon legislatif (caleg) telah dikantongi KPU. Tak sedikit dari caleg tersebut yang ternyata memiliki kaitan satu sama lain.
Kaitan keluarga caleg bahkan tak mengenal baju partai. Ini tercemin dari keluarga tersangka kasus korupsi Hambalang dan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin memang tak lagi maju sebagai caleg Partai Demokrat.
Namun, pria yang sudah divonis hukuman penjara selama tujuh tahun itu masih memiliki kakak yang kembali mencoba terjun ke Senayan. Dialah Muhammad Nasir. Nasir menjadi caleg nomor urut satu Partai Demokrat di Daerah Pemilihan (Dapil) Riau II.
Tidak hanya Nasir, klan Nazaruddin akan dilengkapi oleh kakak spupunya, Rita Zahara. Saat ini, Rita menjabat sebagai anggota DPRD Riau. Sebelum ditangkap KPK, Nazaruddin pernah diberitakan bersembunyi di rumah Rita.
Namun, Rita bukan akan berbaju Demokrat, melainkan Gerindra. Partai pimpinan Prabowo Subiyanto mengusung Rita sebagai bakal caleg (bacaleg) dari Dapil Riau I pada nomor urut satu.
Kemudian, muncul nama Mujahidin Nur Hasyim yang tak lain adalah adik kandung Nazaruddin. Hasyim yang sempat menjadi saksi dalam kasus kakaknya, memperkuat klan Nazaruddin di Partai Gerindra. Tak tanggung-tanggung, Hasyim pun menjadi caleg nomor satu Gerindra di Dapil Jawa Barat X.
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengatakan bakal caleg partainya yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan nama-nama yang sudah melewati proses seleksi. Termasuk, dua nama yang memiliki kaitan dengan terpidana kasus korupsi, Muhammad Nazaruddin.
Sebagai partai terbuka, Gerindra menjaring bacaleg dari beragam latar belakang. Bahkan, Gerindra menjadi parpol yang membuka rekrutmen besar-besaran melalui media massa.
Namun, semua pendaftar akan disaring dengan seleksi yang ketat. Seperti ujian psikotes, seleksi kompetensi, dan uji kelaikan.
Bila muncul nama bacaleg yang disebut sebagai kerabat terpidana korupsi Nazaruddin, kata Suhardi, nama-nama tersebut sudah melewati seleksi. Walaupun secara latar belakang keluarga mereka memiliki relasi dengan Nazaruddin, hal itu tak jadi soal bagi Suhardi.
“Tapi, kami tidak terlalu khawatir, individu dan keluarga itu kan berbeda. Tidak bisa disamakan apa yang dilakukan saudaranya, juga dilakukan kerabatnya,” ujar Suhardi.
Namun, ia menekankan Partai Gerindra tetap akan menerima masukkan dari berbagai pihak. Apalagi sebelum daftar calon sementara (DCS) ditetapkan, KPU memberikan waktu bagi masyarakat untuk memberikan masukkan atas nama-nama bacaleg dari setiap partai.
“Kalau ada masukkan dari masyarakat, tentu akan kami tampung dan pertimbangkan,” katanya. Selain di Partai Gerindra, kerabat Nazaruddin juga diusung Partai Demokrat. Diusungnya kerabat Nazaruddin juga tak jadi soal bagi Demokrat.
“Kalau seorang bekerja dengan bagus, bersih, dan mengutamakan rakyat maka kalau saudaranya terlibat korupsi, tidak akan ada kaitannya dengan saudaranya,” kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan.
Nasir yang merupakan saudara kandung Nazaruddin dikenal sebagai anggota aktif DPR dari Fraksi Demokrat. Nama Nasir pernah beberapa kali masuk daftar KPK. Ia sempat dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan PKTS di Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
Selain Nasir, ada pula nama Ayub Khan yang merupakan sepupu Nazaruddin. Ayub Khan yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Jember. Ayub ditempatkan Demokrat sebagai caleg di Dapil Jawa Timur IV.
Tidak hanya kaitan daearah, ada pula caleg yang memiliki kaitan hati. Di antaranya, pasangan selebritas, Gading Martin dan Gisella Anastasia (Gisel Idol). Kedua pasangan kekasih yang selama ini berprofesi sebagai pelakon layar kaca kompak menjadi caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Kedua selebritas tersebut menghiasi deretan wajah caleg selebritas di PAN. Deretan pasangan suami istri juga tak ketinggalan menjadi calon wakil rakyat di Senayan. Pasangan Syarif Hasan-Ingrid Kansil dan Suaedi Marasabessy-Derita Rina melengkapi caleg keluarga yang akan maju ke Senayan.
Selain klan keluarga Nazaruddin atau pasangan Gading-Gisel, rakyat Indonesia juga akan disuguhkan caleg yang berstatus terpidana maupun tersangka. Sebut saja terpidana kasus korupsi dana pengamanan Pemilukada Jawa Barat Susno Duadji yang akan maju dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Partai Demokrat pun menempatkan kadernya yang masih berstatus tersangka dalam kasus korupsi, Thaib Armaiyn. Gubernur Maluku Utara ini akan maju di daerah pemerintahannya sebagai caleg DPR bernomor urut dua.
Dengan sajian caleg yang ada, kualitas wakil rakyat yang akan dihasilkan via Pemilu 2014 menjadi dipertanyakan.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai dari total 6.576 nama caleg yang diajukan 12 partai politik, mayoritas bermutu rendah. “Kita sendiri akui, di Demokrat hanya 15 sampai 20 persen caleg yang bermutu. Dan, itu juga terjadi di seluruh partai,” ujar Mubarok. n c51 ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.