REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo meminta bantuan untuk mengungkap peristiwa penembakan terhadap adik John Kei, Tito Kei. Usai peristiwa yang terjadi pada pekan lalu itu, Kapolri pun telah menginsrtuksikan jajarannya agar segera mengungkap siapa dalang penembakan.
Menurutnya, sekecil apa pun informasi yang diberikan oleh masyarakat bisa sangat berguna. “Berikan informasi kepada Polri untuk membantu mengungkap kasus ini." Saat ini, lanjut dia, proses penyelidikan masih berlangsung. Ia pun masih menunggu hasil dari tim dan kerja anak buahnya. “Masih penyelidikan. Kita tunggu hasilnya,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, polisi belum berhasil memformulasikan keterangan saksi terkait pelaku penembakan Tito. Walhasil, ciri dan identitas pelaku masih gelap.
Menurut Rikwanto, para saksi mengaku tidak terlalu memperhatikan pelaku saat peristiwa penembakan terjadi. “Mereka (saksi) terfokus pada Tito,” katanya. Menurut keterangan, para saksi hanya terperangah ketika menyaksikan Tito ditembak mati dari jarak dekat. Setelah penembakan, Tito tergeletak di meja tempat domino. Para saksi yang bersama Tito ikut bermain domino hanya mengamati Tito yang sudah terkapar. Sedangkan, pelaku langsung berlalu meninggalkan lokasi.
Menurut Rikwanto, para saksi sejak awal tidak menyadari kedatangan pelaku. “Mereka tidak sadar. Pelaku datang, menembak, dan kembali,” katanya.
Rikwanto mengaku, sudah membuat tim khusus untuk membedah kasus tersebut sampai terungkapnya pelaku. Tim khusus terdiri atas 50 personel polisi yang sampai saat ini sedang melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi.
Adik John Kei ditembak oleh orang tak dikenal saat sedang bermain kartu di warung yang berada di depan rumahnya di Jalan Raya Titian Indah, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5) malam. Tito tewas dengan luka tembak di bagian kepala. Pemilik warung bernama Ratim (70) juga tewas dalam aksi penembakan ini.
Polisi menemukan selongsong peluru di lokasi kejadian. Dugaan sementara, peluru berasal dari senjata jenis FN. Polisi menduga, pelaku melakukan aksinya dari jarak dekat. Empat saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut adalah tiga rekan Tito, yakni Hans, Petrus, dan Gerry, serta putri pemilik warung.N esthi maharani/c91 ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.