REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dinilai masih sebagai kunci penting dalam mendongkrak elektabilitas partainya. Sejumlah politikus PDI Perjuangan menilai sikap Megawati yang konsisten soal politik telah membawa partai berlambang banteng ke puncak tertinggi survei menjelang Pemilu 2014.
Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menilai, Megawati tak sekadar teguh beroposisi, tapi juga bersaungguh-sungguh menjalankan ideologi Pancasila dalam kinerja kepartaian. "Tingginya elektabilitas PDIP karena leadership (kepemimpinan) Megawati yang konsisten," kata Maruarar ketika dihubungi wartawan, Jumat (28/6).
Dia menyatakan, konsistensi Megawati terlihat dari keteguhannya menolak berbagai tawaran kekuasaan. Menurutnya, sudah berkali-kali pemerintahan SBY-Boediono mencoba membujuk PDI Perjuangan berkoalisi. Namun, berkali-kali pula PDI Perjuangan menolaknya.
Maruarar mengatakan, penolakan yang dilakukan PDI Perjuangan bukan berarti partainya beroposisi buta. Buktinya, kata Maruarar, PDI Perjuangan tetap mendukung sejumlah kebijakan pemerintah yang positif bagi kesejahteraan rakyat. "Oposisi kami malah lebih dihargai SBY ketimbang partai lain yang ada di koalisi, tapi malah merongrong pemerintahan," ujarnya.
Tingginya elektabilitas PDI Perjuangan juga didorong kinerja mesin partai yang kompak. Mulai dari level DPP (pusat) hingga ke anak ranting (RW) partai bahu-membahu menyukseskan partai. Menurutnya, kondisi di PDI Perjuangan ini berbeda dengan partai lain yang sejumlah kadernya justru sibuk berkonflik.
Kendati diunggulkan memenangi Pemilu 2014, PDI Perjuangan disebut Maruarar tak terlena. Seluruh kader, lanjut dia, bersungguh-sungguh menjalankan instruksi pimpinan tertinggi partai. Dengan begitu, berbagai program partai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Semua berjalan sesuai yang diarahkan Bu Megawati," katanya.
Maruarar mengatakan, PDI Perjuangan tidak akan lengah dengan hasil survei. Menurutnya, survei hari ini hanya mencerminkan realitas politik sekarang bukan yang akan datang.
Tidak hanya memikirkan kepentingan di pusat, tapi Maruarar juga menegaskan partainya menaruh perhatian pada politik di daerah. Kepedulian PDI Perjuangan terhadap daerah dibuktikan dengan memilih calon kepala daerah yang sesuai aspirasi rakyat. "Pilihan di pilkada harus sesuai harapan publik dengan figur dan ideologi sesuai kriteria partai," ujarnya.
Sebelumnya, hasil jajak pendapat Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai dengan tingkat keterpilihan paling tinggi. PDI Perjuangan mendapatkan elektabilitas sebesar 14,99 persen.
Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Harris mengatakan, PDI Perjuangan akan muncul sebagai pemenang Pemilu 2014 dan bersaing ketat dengan Partai Golkar dengan elektabilas sebesar 14,5 persen. “Sebab, dia punya massa pendukung yang lebih loyal, sikap politiknya konsisten, cara organisasi dikelola lebih baik,” kata Syamsuddin.
Survei dilakukan pada 10 hingga 31 Mei 2013 dengan jumlah responden 1.799 orang itu juga menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat yang mulai merangkak naik di posisi tiga besar dengan dukungan sebesar 11,1 persen responden. Disusul Partai Gerindra yang meraih 7,4 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 5,6 persen.
Namun, LIPI menilai faktor kunci yang mengerek elektabilitas PDI perjuangan terletak pada sosok Joko Widodo (Jokowi). Gubernur DKI Jakarta ini bahkan didapuk sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Jokowi mengungguli sejumlah tokoh, termasuk Megawati. n muhammad akbar wijaya ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.