Jumat 16 Aug 2013 02:15 WIB
MTQ

RI Bersaing pada MTQ Internasional

Salah satu peserta pawai ta'aruf MTQ (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah satu peserta pawai ta'aruf MTQ (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Indonesia akan ikut ambil bagian dalam musabaqah tilawatil Quran (MTQ) internasional. Kegiatan ini bakal berlangsung pada 11 hingga 15 September mendatang di Jakarta. Perhelatan tersebut merupakan yang kedua kalinya.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan ini bisa menjadi pembuktian prestasi generasi muda Muslim Indonesia di kancah internasional. ’’Khususnya dalam bidang keislaman,’’ katanya, di Jakarta, Kamis (15/8).

Menurut dia, MTQ seperti ini mampu pula menyuntikkan semangat dan memupuk kesadaran keislaman kepada generasi muda. Apalagi, aktivitas yang berkaitan dengan Alquran telah melembaga di tengah masyarakat Indonesia.

Suryadharma  mengungkapkan, saat ini penyelenggaraan MTQ berlangsung di mana-mana. Ajang tersebut sangat dibutuhkan dalam upaya perbaikan moral bangsa. Ia mengatakan, MTQ internasional merupakan sebuah puncak dari segala jenis MTQ.

Bagi dia, kegiatan ini merefleksikan kecintaan umat Islam terhadap Alquran. Selain itu, momen internasional tersebut dapat meningkatkan kesatuan dan persaudaraan antarbangsa. Peserta yang berasal dari berbagai negara bisa saling bersilaturahim.

Kegiatan ini, menurut Suryadharma, merupakan pengembangan syiar Islam yang mempunyai dua dimensi. Pertama adalah dimensi pendalaman dan penghayatan ajaran agama. Kedua, dimensi syiar dan kesemarakan perayaan.

Tolok ukur tilawah Alquran ini tidak sekadar gebyar perayaan saja. Hal yang lebih penting, kata Suryadharma, perlu disertai pemahaman dan kesadaran umat untuk mengamalkan nilai-nilai Alquran. Terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Alquran haruslah menjadi penuntun bagi kehidupan seluruh umat Islam, baik selaku pribadi maupun masyarakat. Dengan demikian, kata Suryadharma, bisa terwujud kualitas kehidupan beragama yang beradab dan memancarkan misi Islam yang rahmatan lil alamin. Penyelenggaraan acara ini, bertujuan mendorong umat Islam mempelajari dan memahami Alquran sebagai pedoman hidupnya. ’’Selanjutnya ada pengamalan dalam keseharian,’’ kata Suryadharma.

Karena itu ia menegaskan, MTQ internasonal tak hanya untuk melahirkan juara umum, tapi juga sarana pendidikan generasi muda Islam agar lebih berperilaku Islami. "Islam menjadi pandangan hidup anak-anak muda ini," jelas Suryadharma.

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Jamil mengatakan, MTQ internasional di Jakarta ini merupakan yang kedua. ‘’Sebelumnya diselenggarakan di Malaysia dan kita berhasil menjadi juara pertama," ujarnya. Ada dua cabang yang dipertandingkan dalam MTQ internasional, yaitu tilawah dan hifdzil Alquran.

Abdul mengatakan ada 20 negara yang menjadi peserta MTQ. Di antaranya, Malaysia, Brunei Darussalam, Tunisia, Maroko, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, Iran, Thailand, Afrika Selatan, Sudan, Mesir, Aljazair, India, Jerman, Kuwait, dan Singapura.

‘’Arab dan Iran itu yang biasanya menjadi saingan berat wakil dari Indonesia," kata Abdul. Hadiah yang diperebutkan pada ajang ini totalnya mencapai Rp 300 juta. Untuk juara pertama, hadiah yang diberikan Rp 25 juta pada masing-masing cabang yang dilombakan.

Tahun ini, jelas Abdul, MTQ internasional mengambil tema mengenai ukhuwah dan kerja sama dunia Islam. Misi yang diemban oleh para peserta adalah menciptakan persahabatan, perdamaian, dan kerja sama antarbangsa. n rosita budi suryaningsih ed: ferry kisihandi

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement