REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim nasional (timnas) senior Indonesia akan melakoni uji coba melawan Kirgistan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (1/11) malam. Skuat Garuda menjadikan laga ini sebagai tolok ukur kekompakan tim menjelang duel menghadapi Cina pada kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C pada 15 November.
Pelatih timnas Jacksen Ferreira Tiago belum puas dengan hasil imbang 1-1 melawan Cina pada pertemuan pertama di Jakarta pada 15 Oktober. Namun, ia gembira dengan proses gol timnas yang dicetak Boas Solossa pada menit ke-67. Menurut Jacksen, gol tersebut merupakan buah manis kolektivitas tim. Berawal dari umpan lambung Raphael Maitimo dari lini tengah, Ahmad Bustomi yang berada di kotak pertahanan kemudian melanjutkan umpan tersebut dengan sundulan kepada Boaz. Boaz yang berdiri tanpa kawalan langsung melepaskan tendangan voli untuk membobol gawang Cina.
“Saya sangat bahagia melihat proses gol tersebut. Kolektivitas permainan seperti itu yang saya harapkan bisa kembali terlihat dalam pertandingan nanti,” kata Jacksen dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Kamis (31/10).
Timnas senior sudah melakukan persiapan sejak 23 Oktober dengan lebih dulu menggembleng fisik pemain di Kota Batu, Malang. Para penggawa Merah Putih kemudian berpindah tempat ke Jakarta sejak akhir pekan lalu.
Dalam sesi latihan di Jakarta, Jacksen mengombinasikan materi latihan fisik dan strategi bermain. Soal stategi, pelatih asal Brasil tersebut berupaya memantapkan agresivitas serangan dengan mengandalkan kekompakan.
Jacksen ingin membentuk kekuatan tim secara utuh. Serangan harus padu dari belakang ke depan. “Jadi, bukan hanya mengandalkan individu pemain. Saya ingin melihat perkembangannya sejauh apa,” ujar dia.
Dia mengungkapkan belum menyiapkan strategi khusus untuk melakoni uji coba melawan Kirgistan. Alasannya, skuat Garuda hanya fokus melakukan persiapan untuk melawan Cina. “Soal bagaimana cara bermain melawan Kirgistan, baru akan saya beri tahu ke pemain sebelum pertandingan,” ujarnya.
Gelandang Ahmad Bustomi menilai, masih banyak kelemahan yang dimiliki timnas. Bustomi pun sependapat dengan Jacksen bahwa ia dan rekan-rekannya harus lebih meningkatkan kerja sama tim. “Kami punya banyak kekurangan,” kata Bustomi.
Bustomi mengungkapkan bahwa tim pelatih sama sekali belum pernah membahas kekuatan Kirgistan. Ini lantaran fokus skuat Garuda memang untuk menghadapi pertandingan melawan Cina. “Terpenting, kami bisa fokus mempersiapkan tim sendiri,” ujarnya.
Kapten timnas Kirgistan Mirlan Murzaev berjanji timnya akan menampilkan permainan terbaik. Walaupun laga nanti hanya berstatus uji coba, Kirgistan tetap mengincar kemenangan. Selain itu, ujar dia, antusiasme Kirgistan cukup tinggi karena laga nanti akan menjadi pertemuan pertama dengan Indonesia. “Laga akan sangat menarik karena kami sama-sama belum mengenal permainan satu sama lain. Tapi, kami berjanji untuk menyajikan permainan atraktif,” ucap Murzaev.
Sedangkan, juru taktik Kirgistan Sergey Dvoryankov menjadikan laga uji coba ini sebagai pemanasan menjelang berlaga di AFC Challenge Cup di Maladewa pada 19-30 Mei 2014. Pada babak kualifikasi, Kirgistan berhasil menjadi juara Grup B mengungguli Tajikistan, Pakistan, dan Makau. Sayangnya, Sergey tidak bisa datang dengan skuat lengkap dalam lawatannya ke Indonesia. Kirgistan terpaksa hanya membawa 16 pemain dengan berbagai alasan. “Yang pasti, kami membawa pemain inti ke sini,” kata Sergey yang mengaku belum mengetahui gaya bermain Indonesia. n satria kartika yudha ed: israr itah
Prediksi formasi
Indonesia 4-3-3
Pelatih: Jacksen Fereira Tiago
I Made
Kipuw – Igbonefo – Roby – Ruben
Maitimo – Bustomi- Taufiq
Boaz – Samsul -Tibo
Kirgistan 4-4-2
Pelatih: Sergey Dvoryankov
Maksim
Askarov – Davron – Elijah – Muladzhanov
Vadim – Sydykov – Vlasichev – Israilov
Murzaev - Amirov
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.