Tak seperti biasanya, air muka Jenderal Budiman terlihat lesu selepas memimpin apel siaga di Mabes AD, Selasa (22/7). Kendati demikian, ketika mulai dicecar pertanyaan soal kabar pemberhentiannya sebagai kepala staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang terkesan tiba-tiba, ia menjawab dengan tenang.
Dihujani berbagai pertanyaan, Budiman menjawab dengan kalimat-kalimat singkat dan diplomatis. "Nggak ada masalah, itu saja. Nggak usah saya jelaskan, itu saja," jawab Budiman ketika ditanyai kaitan pemberhentiannya dengan situasi politik terkini.
Ketika ditanyai soal pemberi kabar pemberhentian tersebut, Budiman juga bergeming dengan sikap tenangnya. "Kamu lebih tahu dari saya. Tidak usahlah ya?" Kata dia.
Meski begitu, Budiman tampaknya punya batas. Nada bicaranya akhirnya meninggi saat salah satu wartawan menanyai apakah pemecatan karena Budiman dituding sempat mengibaratkan masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kapal karam.
SBY menyampaikan tudingan perihal petinggi TNI yang menyebut pemerintahannya sebagai kapal karam pada 2 Juni 2014. SBY menegaskan, pernyataan tersebut sebagai bentuk insubordinasi.
"Tidak sama sekali (membuat pernyataan itu)! Saya tidak pernah melakukan hal-hal itu. Saya adalah kesatria dan bukan tipe pengkhianat. Saya hanya berjalan di garis yang lurus dan benar. Itu saja," ujar Budiman. Namun, marahnya berhenti di situ saja. Selepas itu, ia kembali tenang.
Terlepas apa pun alasan pemberhentian dia, Budiman tampaknya sudah punya rencana melewatkan masa pensiunnya. "Saya kebetulan ada SD dan TK. Saya ingin menjadi pengawas sekolah. Tapi, bukan kepala sekolah," ujar Budiman seraya tersenyum.
Ditanya kemungkinan masuk ke dalam jajaran pemerintahan yang baru, Budiman menyatakan kesiapannya, kendati enggan memikirkan terlalu jauh. "Tidak usah berandai-andai. Kita kerja saja, apa yg bisa dilakukan," kata dia.
Meski demikian, dalam beberapa hari ini, Budiman mengaku ingin fokus terhadap pengamanan pemilihan presiden. "Yang penting sekarang dalam waktu terbatas saya harus menjaga keamanan pelaksanaan pilpres yang terbaik. Itu saja," kata Budiman.
Budiman meminta siapa pun yang terpilih mengisi jabatannya agar membawa TNI AD jadi lebih baik dan tetap bekerja untuk kepentingan rakyat. "Semua orang punya kemampuan hebat. Percayalah bahwa siapa pun hebat dan bisa meneruskan riset yang telah dilakukan," kata Budiman. n c54 red:muhammad ikhbal, erdy nasrul ed: fitriyan zamzami