Senin 18 Aug 2014 14:30 WIB

Laporkan PNS Terlibat Pembalakan

Red:

BATAM — Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahmad Dahlan, mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat pembalakan liar di daerah itu. "Kalau ada oknum PNS terlibat, lapor ke saya, akan diproses," katanya, Sabtu (16/8).

Dia mengatakan, seluruh Musyawarah Pimpinan Daerah juga sepakat untuk menindak bawahannya kalau terlibat dalam pembalakan di kota yang terdiri atas pulau-pulau itu. "Apabila ada oknum Pemda, BP, Kodim, Yonif, kepolisian yang terlibat maka masyarakat diharapkan melapor ke pimpinannya," ujar Dahlan.

Dahlan menilai tingkat kerusakan hutan lindung di Batam belum terlalu besar. Kendati demikian, dia tidak bisa mengabaikan pembalakan liar yang terjadi di hutan-hutan pulau utama Batam. Menurutnya, pulau utama dan pesisir di Batam amat bergantung pada lingkungan, terutama pasir dan hutan.

Jika tidak ada tindakan tegas maka pembalakan liar semakin merajalela. "Secara kuantitas, tidak besar, tapi kalau tidak dicegah dari sekarang, bisa bahaya. Perlu menyadarkan masyarakat supaya menjaga lingkungan," kata dia.

Karena itu, semua pihak harus menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam. "Lingkungan harus dijaga. Kalau tidak, kalau hutan habis, kalau diambil isi hutannya, bisa longsor. Batam ini kecil, yang bisa menahan pulau ini pohon, bakau, pantai," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko, mengatakan ketersediaan air bersih di Batam terancam pembalakan liar. Dia mengatakan bahwa hutan-hutan di Batam memiliki fungsi sebagai serapan air sejumlah dam. Pembalakan liar dan pembakaran menjadi masalah utama pelestarian hutan di Sumatra.

Pada Sabtu sore, Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura mendeteksi kemunculan sebanyak 221 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatra. "Jumlah ini terbanyak dalam beberapa pekan terakhir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri. Dalam rilis BPBD Riau itu untuk di Provinsi Riau, terekam ada sebanyak 72 titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah kabupaten. Terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan, yakni 24 titik panas.

Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut dan mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus serta menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.

antara ed: ratna puspita

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement