PALANGKARAYA -- Masyarakat Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, menilai, sudah saatnya pemerintah setempat membagikan masker gratis buat warga. Hal itu terkait kabut asap yang semakin hari semakin pekat di daerah tersebut.
Edo, warga Jalan A Yani di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, ingin sekali mendapatkan masker gratis dari pemerintah Kota Palangkaraya akibat kabut asap yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. "Daripada saya beli, mendingan saya berharap Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya bisa segera membagikan masker gratis, seperti tahun sebelumnya," kata Edo, Sabtu (6/9).
Dia mengungkapkan, bukan tidak sanggup membeli. Tapi, tahun lalu pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) membagikan kepada masyarakat secara gratis di setiap sudut-sudut jalan raya yang ada di daerah itu.
Kabut asap yang menguar sepekan belakangan sudah mulai mengganggu aktivitas masyarakat Palangkaraya. Jarak pandang di daerah tersebur berkisar 300 hingga 400 meter.
Warga lainnya, Sony, juga menjelaskan bahwa kabut asap di Palangkaraya sudah mulai terasa dari siang hari hingga menjelang malam hari. "Saya berharap, pemerintah setempat bisa segera mengambil tindakan bijak, paling tidak dengan membagikan masker gratis sudah cukup berupaya membantu warga Kota Palangka Raya terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan," ucapnya.
Pemprov Kalimantan Tengah sebelumnya menerjunkan pesawat Hercules A-1317 untuk menaburkan sekitar 76,8 ton garam di Kalteng untuk upaya membuat hujan buatan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Penyebaran garam melalui pesawat Hercules itu telah dilakukan sejak 8 hingga 30 Agustus 2014 di daerah yang rawan terjadi kebakaran. Tapi, hujan buatan pun tak kunjung datang.
Sebelumnya, anggota DPRD Kota Palangkaraya juga meminta sekolah-sekolah di daerah itu mengurangi kegiatan ekstrakurikuler akibat kabut asap yang semakin menebal. "Kabut asap yang semakin menebal sekarang tentu dapat membahayakan kesehatan bagi siswa-siswi yang banyak beraktivitas di luar," kata Wakil Ketua Sementara DPRD Palangkaraya Ida Ayu Nia Anggraini.
Menurut Nia, kegiatan ekstrakurikuler kebanyakan dilakukan pada sore hari. Sementara, pada jam-jam tersebut kabut asap lebih pekat dibandingkan siang hari. Nia menilai, dengan kian tebalnya kabut asap, potensi masyarakat terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat pesat. Hal itu harus segera diantisipasi pemerintah dan masyarakat. antara ed: fitriyan zamzami