Kamis 25 Sep 2014 12:00 WIB

Pencak Silat Masuk Kurikulum

Red:

PADANG — Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, secara resmi memasukkan pelajaran bela diri pencak silat dalam kurikulum sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di daerah itu. Salah satu tujuannya, melestarikan olahraga tradisional tersebut.

Pencanangan pencak silat masuk kurilukum sekolah itu dilakukan secara langsung oleh Menpora Roy Suryo didampingi pejabat pemerintah provinsi Sumatra Barat dan Kota Padang di Stadion Agus Salim, Padang, Rabu (24/9). "Pencak silat harus jadi budaya Indonesia makanya harus dipertahankan yang salah satunya dengan memasukkan pada kurikulum pendidikan, seperti yang dilakukan di sini," kata Menpora.

Menurutnya, pencak silat yang merupakan budaya asli Indonesia harus terus dipertahankan. Ia mengatakan bahwa Kemenpora akan terus terus menggalang dukungan dunia international agar pencak silat yang beberapa alirannya merupakan asli Sumatra Barat bisa diakui sebagai warisan kebudayaan oleh UNESCO.

Pengakuan dari badan kebudayaan PBB itu, ia mengungkapkan, sangat dibutuhkan karena saat ini ada negara lain yang berusaha mendaftarkan pencak silat ke UNESCO sebagai budaya mereka. Untuk itu, pemerintah perlu mempertahankan salah satu budaya asli Indonesia itu.

"Penelusuran sejarah serta pengakuan juga sangat penting bagi kurikulum pendidikan. Perlu diketahui pencak silat bukan hanya bela diri, tapi juga masalah hati dan hubungan kemasyarakatan," ujar Roy menambahkan. Ia mengatakan, Kemenpora mendukung langkah Pemkot Padang dan mengharapkan daerah lain bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh Padang.

Selain itu, Kadispora Kota Padang Mawardi mengatakan, salah satu bukti pencak silat sudah masuk aktivitas kegiatan di sekolah, yakni dengan menerapkan seragam olahraga dengan pakaian pencak silat. "Itu sudah kami lakukan. Semua sekolah bahkan mulai melaksanakan kurikulum muatan lokal itu. Kami ingin pencak silat benar-benar menjadi budaya yang harus dipertahankan," katanya.

Selain mencanangkan pencak silat masuk kurikulum pendidikan, pada kesempatan yang sama Menpora juga membuka Liga Pendidikan Indonesia yang diikuti 69 klub sepak bola baik dari level sekolah menengah dan sekolah atas. Kejuaraan itu memperebutkan Piala Menpora dan Gubernur Sumatra Barat. antara ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement