Rabu 19 Nov 2014 14:00 WIB

Kementan Minta NTB Naikkan Produksi Pangan

Red:

MATARAM -- Kementerian Pertanian meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menaikkan produksi padi, jagung, dan kedelai hingga 10 persen. Peningkatan produksi komoditas pangan itu untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Itu ditegaskan Menteri Pertanian ketika kami mengikuti Rapat Kerja Nasional di Jakarta," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hartina, Selasa (18/11).

Arahan dari Kementan itu, kata dia, akan dibahas bersama Dewan Ketahanan Pangan (DKP) NTB, yang akan menggelar rapat di Kabupaten Sumbawa, sebagai rangkaian dari peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2014. Dalam rapat nanti, pihaknya akan mendorong bagaimana penyediaan irigasi teknis untuk mendukung kelancaran petani menanam.

Selain itu, meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk memperketat alih fungsi lahan pertanian subur sesuai dengan peraturan daerah yang ada. "Jadi, kami nanti juga akan meminta bagaimana pemerintah daerah menghidupkan lagi irigasi yang rusak karena bencana alam. Itu rekomendasi utama kami dari BKP," ujarnya.

Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan penghitungan berapa perkembangan pertumbuhan capaian kinerja. Dari hasil penghitungan yang dilakukan, rata-rata kenaikan produksi beras mencapai enam persen per tahun. Namun, untuk ketersediaan pangan nonberas, berupa telur, NTB masih kekurangan sehingga harus mendatangkan dari luar daerah.

Meskipun begitu, pihaknya tidak khawatir akan hal itu karena pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB sudah memprogramkan pembentukan kampung unggas yang akan menjadi sentra produksi daging ayam dan telur. "NTB akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara swasembada pangan seperti yang diinginkan pemerintah pusat," ujar Hartina.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB memperkirakan produksi padi di daerah itu pada 2014 mencapai 2,08 juta ton, menurun 5,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya 2,19 juta ton. Berdasarkan angka ramalan (Aram) II, penurunan produksi padi tersebut disebabkan berkurangnya luas panen sebesar 1,79 persen, yaitu dari 438.057 hektare (ha) pada 2013 menjadi 430.235 ha pada 2014.

Sementara produksi kedelai diperkirakan mencapai 86.683 ton, turun sebanyak 4.382 ton dibandingkan tahun 2013 karena berkurangnya luas lahan panen. Sedangkan, produksi jagung mencapai 775.436 ton pipilan kering atau lebih banyak dibanding musim tanam 2013 sebanyak 633.773 ton pipilan kering. n antara ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement