Waktu menunjukan sekitar pukul 13.00 WIB, tetapi matahari siang pada Ramadhan hari kedua ini tidak terlalu terik. Dengan gaya yang santai, calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla (JK), turun dari mobil.
Seketika itu juga senyuman dan sapaan hangat terlontar untuk kami, para awak media. Wajah JK terlihat lelah. Bibirnya kering dan pecah-pecah. Matanya pun sedikit sayup setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, Senin (30/6) pagi. Meski sedang sakit, JK masih tegap berdiri dan kakinya masih kokoh melangkah.
Tokoh paling senior dalam kompetisi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dikabarkan jatuh sakit karena kelelahan. JK mengaku sempat menjalani opname selama enam jam setelah tampil dalam debat cawapres bersama kompetitornya, Hatta Rajasa, di Hotel Bidakara, Ahad (29/6) malam.
"Hanya flu saja. Flu berat. Sebab, kemarin kurang istirahat, hanya tidur sekitar 2-3 jam per hari selama menjalani masa kampanye kemarin," kata JK ketika ditanya soal kondisi kesehatannya.
Ia juga membantah kalau penyebab menurunnya kondisi tubuh dia karena kewalahan menghadapi Hatta dalam debat cawapres. JK memang harus menjalani kesibukan luar biasa selama masa kampanye. Dalam satu hari kampanye, JK bisa mengunjungi 2-3 provinsi.
Setelah shalat Subuh, dia dan rombongan sudah duduk di pesawat untuk melanjutkan aktivitas tersebut. Ketika sampai di daerah tujuan, dia melanjutkan perjalanan menggunakan jalur darat ke sejumlah titik pertemuan.
Kampanye yang dia hadiri bisa berlangsung sampai larut malam. Rutinitas itu berlangsung pada Senin hingga Sabtu. JK hanya punya waktu longgar pada Ahad. Namun, dia pun tetap mengoptimalkan waktu tersebut untuk persiapan debat pada malam harinya.
Agenda padat berikut, menunggunya esok hari. "Saya saja sakit setiap kali menempuh perjalanan tur kampanye. Kalau bukan karena Pak JK, saya sudah tinggal semua acara ini," kata Sekretaris pribadi JK, Husein Abdullah.
Husein menceritakan, hampir semua rombongan JK secara bergantian jatuh sakit, termaksud awak media yang mengawal pemberitaannya. Menurut dia, hal tersebut wajar karena harus melakoni agenda yang padat dalam waktu singkat.
Dokter pribadi capres-cawapres, Andry Wongso, mengatakan, JK sebenarnya bisa mengatur waktu istirahat denagn menyempatkan diri tidur selama perjalanan di pesawat atau mobil. Namun, JK kesulitan mengatur asupan makanan. "Kalau untuk makan, sulit sekali karena sifatnya tidak enak menolak tawaran orang," kata dia.
Selama masa kampanye, JK bisa makan sampai enam kali per hari. Sebab, dia selalu dijamu makanan ketika mengunjungi lokasi pertemuan seperti pondok pesantren (ponpes) ataupun diskusi politik di hotel. Ini tidak terlalu baik bagi metabolisme tubuhnya sehingga berat JK naik hingga tiga kilogram.
Sakitnya JK ini diharapkan tidak akan menganggu jadwal kampanyenya sebelum 5 Juli mendatang. Kemarin, dia beristirahat total di rumah. Bahkan, JK tidak berpuasa karena kondisinya yang kurang sehat tersebut. Namun, dia bisa memanfaatkan momentum itu untuk berkumpul denagn anak-cucunya.rep:andi mohammad ikhbal ed: ratna puspita