Gelaran Piala Dunia 2010 selalu memiliki kenangan tersendiri buat tim-tim asal Afrika, khususnya Ghana. Empat tahun lalu, tim berjuluk the Black Stars itu tampil sebagai penyelamat muka wakil-wakil Afrika di Piala Dunia pertama yang digelar di tanah Afrika itu.
Bahkan, Kevin-Prince Boateng dan kawan-kawan sebenarnya berpotensi menjadi tim Afrika pertama yang melangkah hingga ke partai semifinal, melebihi prestasi Kamerun yang finis di babak perempat final Piala Dunia 1990.
Sayangnya, mimpi Ghana itu dibuyarkan wakil Amerika Selatan, Uruguay. Sempat diwarnai kontroversi soal handball yang dilakukan Luis Suarez, Ghana harus rela tersingkir setelah menyerah 2-4 lewat babak adu penalti di Johanesburg.
Mimpi Ghana untuk bisa melangkah ke babak semifinal Piala Dunia dan memberikan kebanggan kepada publik Ghana dan Afrika akhirnya pupus. Padahal, prestasi ini mampu dicapai oleh Ghana setelah melakoni debutnya di kancah Piala Dunia pada gelaran Jerman 2006. Luka inilah yang dibawa para penggawa Ghana ke Brasil 2014.
''Sudah begitu dekat dengan torehan sejarah baru dan gagal memanfaatkannya benar-benar menjadi luka yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Kami telah belajar dari kegagalan itu,'' ujar bek sayap Ghana Kwadwo Asamoah, seperti dikutip Reuters, beberapa waktu lalu.
Ghana pun menatap Brasil 2014 dengan penuh kepercayaan diri. Kegagalan meraih hasil positif di dua laga uji coba mereka mampu ditutup dengan kemenangan gemilang atas Korea Selatan, Selasa (10/6) dini hari WIB.
Tidak tanggung-tanggung, the Black Stars mampu menggasak wakil Asia itu, 4-0, lewat hattrick penyerang Marseille Jordan Ayew pada menit ke-11, 53, dan 89. Satu gol tambahan Ghana mampu dilesakkan penyerang senior, Asamoah Gyan, pada menit ke-44 dalam laga yang digelar di Miami, Amerika Serikat, tersebut.
Ketajaman lini serang memang menjadi senjata andalan Ghana. Produktivitas the Black Stars di babak kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Afrika sudah cukup menjadi bukti. Torehan 25 gol menjadikan Ghana sebagai tim paling produktif di babak kualifikasi Zona Afrika.
Tidak hanya itu, Ghana juga mampu bertahan meski tergabung dalam grup yang sulit bersama juara Piala Afrika 2012, Zambia, dan mampu menorehkan lima kemenangan dari enam laga. Kemudian, Ghana mengakhiri mimpi Mesir untuk berlaga di Piala Dunia seusai menang aggregat 7-3 di babak play-off.
Keberadaan pemain yang merumput bersama tim-tim Eropa juga menjadi kekuatan tersendiri. Belum lagi kedalaman skuat yang ada, terutama di lini tengah yang dihuni Sulley Muntari, Michael Essien, dan Kevin Prince Boateng.
Namun, bukan berarti Ghana tanpa kelemahan. Mundurnya sejumlah pemain senior di lini belakang, seperti John Mensah dan Issac Vorsah, membuat lini belakang Ghana cukup rapuh. Itu juga yang disadari oleh pelatih Kwesi Appiah, terutama seusai laga kontra Korea Selatan.
''Tempo permainan Korea Selatan begitu tinggi, kami juga sempat kesulitan di lini belakang. Beruntung, kami bisa mengejutkan mereka dengan berbagai serangan balik. Namun, secara penampilan, kami benar-benar berkembang setelah dikalahkan Belanda, 0-1, di laga uji coba,'' kata Appiah, di Modern Ghana.
Kendati begitu, Appiah juga sadar timnya tidak akan menjalani putaran grup Brasil 2014 dengan mudah. Bersama Jerman, Portugal, dan Amerika Serikat, Ghana bergabung di Grup G.
rep:reja irfa widodo ed: abdullah sammy
Data Ghana
Julukan: The Black Stars
Peringkat FIFA: 38
Penampilan terbanyak: Richard Kingson (90 caps)
Top Skorer: Edward Acquah, Asamoah Gyan, Kwasi Owusu (40 gol)
Kapten: Asamoah Gyan
Partisipasi di Piala Dunia: 3 kali (2006, 2010, 2014)
Prestasi terbaik: Babak perempat final (Piala Dunia 2010)
Lolos ke Brasil 2014: Pemegang satu dari lima jatah wakil Afrika yang langsung lolos ke Brasil 2014
Skuat Ghana di Piala Dunia 2014:
Kiper: Fatau Dauda (Orlando Pirates), Adam Kwarasey (Stromsgodset), Stephen Adams (Aduana Stars).
Belakang: Samuel Inkoom (Platanias), Daniel Opare (Standard Liege), Harrison Afful (Esperance), John Boye (Rennes), Jonathan Mensah (Evian), Rashid Sumalia (Mamelodi Sundowns).
Tengah: Michael Essien (AC Milan), Sulley Muntari (AC Milan), Rabiu Mohammed (Kuban Krasnodar), Kwadwo Asamoah (Juventus), Emmanuel Agyemang-Badu (Udinese), Afriyie Acquah (Parma), Christian Atsu (Vitesse), Albert Adomah (Middlesbrough), Andre Ayew (Marseille), Mubarak Wakaso (Rubin Kazan).
Depan: Asamoah Gyan (Al Ain), Kevin-Prince Boateng (Schalke 04), Abdul Majeed Waris (Valenciennes), Jordan Ayew (Sochaux).