Sabtu 12 Jul 2014 13:00 WIB

Golkar Bisa Tergoda Pemenang Pilpres

Red: operator

JAKARTA -Partai Golkar tidak menutup kemungkinan berpindah haluan pasca pemilihan presiden jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ditetapkan sebagai pemenang. Meskipun Partai Golkar secara resmi mendukung pasangan nomor urut satu, Prabowo SubiantoHatta Rajasa.

"Bisa berubah karena kemungkinan dalam politik ya bisa. Kemungkinan itu terbuka," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Jumat (11/7).

Ia menegaskan, salah satu tugas pokok partai adalah membantu pemerintah. Artinya, Partai Golkar akan berada di lingkungan pemerintahan siapa pun yang nantinya menjadi presiden. "Kan sekarang belum tahu pemerin tahannya siapa. Kalau Jokowi menang, ya Jokowi yang kita dukung. Saya kira begitu,"katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengaku belum tahu wacana Golkar merapat ke kubu Joko wi-JK apabila PrabowoHatta gagal menjadi presiden dan wakil presiden. "Belum mendengar," kata Fadel.

Fadel meminta tokoh Golkar bersikap dewasa. Menurutnya, meskipun berbeda pandangan soal dukungan ter hadap calon presiden dan calon wakil presiden, namun tetap harus menghargai keputusan resmi organisasi. "Kita mesti menghargai Ketum ARB (Aburizal Bakrie). Sementara ini kebijakan sesuai ketum,"ujar Fadel.

Fadel merasa lebih cocok apabila pembicaraan soal merapatnya Golkar ke kubu Jokowi-JK dibahas setelah hitung manual suara pilpres pada 22 Juli 2014 di KPU.Untuk saat ini, kata dia, kader dan tokoh Golkar sebaiknya patuh pada keputusan partai mendukung Prabowo-Hatta."Tunggu 22 Juli. Lihat hasilnya. Baru kita lihat kemung kinan. Kita minta semua solid dulu," kata Fadel.

Mantan menteri kelautan dan perikanan ini memasti kan tidak akan ada percepatan jadwal munas pada 2014.Menurutnya, munas akan tetap berlangsung pada 2015 sesuai amanat dalam Munas Riau 2010 sebelumnya. "Saya pimpinan munas di Riau, tidak akan dipercepat," ujar Fadel.

Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Tantowi Yahya mengharapkan ka der Golkar tetap mendukung kepemimpinan pengurus DPP saat ini yang akan berakhir pada tahun depan. "Kami berharap menahan diri,"jelasnya.

Pihaknya juga mendengar ada sejumlah kader Golkar yang merencanakan percepatan musyawarah luar biasa (munaslub). Hal ini dilakukan untuk menggulingkan kepe mimpinan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. rep:erdy nasrul/Esthi Maharani/Muhammad Akbar Wijaya ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement