JAKARTA -Partai Demo krasi Indonesia (PDI) Perjuangan ber harap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat dukungan optimal dari partaipartai politik di parlemen. Karena itu, PDI Perjuangan berharap ada dua partai yang bakal bergabung dengan koalisi Jokowi-JK.
Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, akan lebih baik bagi Jokowi apabila mendapat dukungan tambahan lebih dari dua partai politik. Hal ini guna mendukung efektivitas sistem presidensial yang ditopang ke kuatan eksekutif dan legislatif.
"Saya berharap bukan hanya dua partai, kalau bisa lebih dari dua partai merapat ke kami," kata Puan, Jumat (15/8).
Puan belum bisa memastikan berapa partai politik yang akan mendukung Jokowi-JK. Namun, Jokowi-JK membuka pintu kerja sama dengan partai-partai politik. "Pintu musyawarah mufakat tentu kami buka selebar mungkin dalam membangun bangsa ke depan," ujar dia.
Di parlemen periode mendatang, Jokowi-JK bakal mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura. Partai lain yang lolos parlemen, yaitu Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, PAN, PKS, dan Partai Gerindra.
Dari partai-partai tersebut, De mo krat masih berpeluang bergabung dengan koalisi Jokowi-JK karena bersikap netral pada Pemi lihan Presiden 2014. Puan pun berharap ada rekonsiliasi antara ibunya yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bam bang Yudhoyono (SBY).
Puan mengatakan, dia memliki hubungan baik dengan keluarga SBY dan politikus Partai Demokrat. Dia mengaku sering bertemu dengan kader Demokrat utusan SBY. "Buat kami, tidak perlu ada yang dibatasi atau pun dibeda-bedakan, kekeluargaan di antara kami baik," kata dia.
Direktur eksekutif Indo Baro meter Muhammad Qodari menyatakan, relasi antara SBY dan Megawati memang menjadi ganjalan kemung kinan koalisi Demokrat dan PDI Perjuangan."Apalagi, PDI Perjuangan menjadi partai oposisi selama SBY memerintah," kata dia.
Qodari mengatakan, Jokowi selaku presiden terpilih mungkin saja menambah anggota koalisi baru seperti Partai Demokrat.
Na mun, menurut dia, kemungkinan dukungan tambahan dari partai lain tergantung dari perkembangan politik pasca sengketa hasil pilpres di Mah kamah Konstitusi (MK).
rep:Muhammad Akbar Wijaya/c57/c83/c92, ed: ratna puspita