MAMUJU -- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Menko Kesra Agung Laksono dalam acara HUT ke-10 Sulbar di Mamuju, Senin (22/9). Adakah sinyal dukungan kepada calon ketua umum Golkar tersebut atau pertanda masuknya parpol itu ke koalisi pemerintahan?
Ketika mendatangi lokasi kegiatan, JK dan Agung berada dalam satu rangkaian rombongan. Keduanya berada dalam satu pesawat dari Jakarta ke Mamuju. Mereka juga dijadwalkan kembali bersama ke Ibu Kota pukul 14.00 WITA.
Selama kegiatan tersebut berlangsung JK dan Agung duduk bersebelahan. Mereka terlihat akrab berbincang-bincang sambil menikmati jalannya acara di lapangan alun-alun kota. Agung kemudian menghadiri pemotongan tumpeng syukuran terpilihnya Jokowi-JK.
"Tidak ada perbincangan politik. Agung datang karena undangan Gubernur," kata JK seusai menghadiri HUT Sulbar.
Dia menambahkan, Agung punya peluang menang sebagai ketum Golkar. Ia juga menginginkan ke depannya parpol pohon beringin tersebut dapat bekerja sama di pemerintahan, dan menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Dalam sambutannya, JK sempat menyindir Agung yang berkoalisi dengan pasangan calon lain. Padahal, sebagai kader Golkar, ia seharusnya mendapat dukungan dari parpol suara tertinggi kedua pemilihan legislatif (pileg).
"Saya wapres di dua presiden berbeda. Itu pun tanpa dukungan partai sendiri. Sebab, partainya Pak Agung memilih partai lain," ujar JK disusul tawa seisi ruangan.
Pada 7 September lalu, Agung memastikan diri maju sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Golkar IX. Kepastian itu disampaikan secara resmi di depan ribuan kader Kosgoro 1957 dalam acara halal bihalal keluarga besar yang digelar di Aston Hotel Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Agung, pencalonannya maju sebagai orang nomor satu di partai beringin sesuai dengan amanat Musyawarah Nasional Kosgoro 1957 yang digelar 2013. Dia mengaku optimistis dengan adanya dukungan dari Kosgoro 1957 dan DPD Partai Golkar se-Sulawesi. Sejumlah pihak menilai, Agung merupakan "Orang JK" sehingga mendapatkan dukungan dari kawasan Timur.
Sementara itu, Aburizal Bakrie (Ical) masih menjadi salah satu kandidat kuat ketua umum Golkar periode 2015-2020 mendatang. Ini karena kuatnya dukungan yang diberikan DPD I dan DPD II kepada Ical. "Memang ada dorongan dari DPD I dan DPD II supaya beliau (Ical) maju lagi," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (21/9).
Tantowi mengatakan, DPD I dan DPD II masih menganggap Ical sebagai figur yang dapat menjaga soliditas internal partai. Ical juga dianggap sebagai tokoh yang mampu melanjutkan cita-cita perjuangan partai. "Yang menginginkan beliau maju demi soliditas dan kontinuitas perjuangan Golkar," ujarnya.
Kendati begitu, Tantowi tidak bisa memastikan apakah Ical akan kembali maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum atau tidak. Sebab, sepengetahuan Tantowi, Ical justru ingin mendorong kader-kader muda Golkar untuk maju memimpin roda organisasai partai di masa mendatang. "Belum ada tanda-tanda beliau maju kembali. Beliau serius mendukung kader-kader muda," kata Tantowi. rep:muhammad akbar wijaya/andi mohammad ikbal ed: muhammad hafil