oleh:Wahyu Syahputra -- Sikap Anda dengan Golkar yang merapat ke Prabowo?
Ada tujuh Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar dari 17 orang. Kami putuskan tadi pagi (20/5), makanya tidak bisa hadirkan banyak tapi kita cukup representatif. Kita ketahui dua hari yang lalu, Golkar telah lakukan rapimnas untuk Pilpres 2014. Dari rapimnas ialah pemberian mandat kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk memperjuangkan Golkar pada Pilpres 2014, dengan mendapatkan dukungan dari parpol untuk koalisi sebagai capres. Selain itu, berikan mandat untuk memberikan mandat cawapres.
Demikian, melekatlah mandat itu. Keduanya (capres dan cawapres) tokohnya ketum sendiri. Atas dasar itu, dapat saya sampaikan kedua mandat itu tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Ada mandat lainnya juga, untuk melakukan pendekatan dengan partai politik yang berkaitan dengan koalisi, dan arahnya ke Gerindra.
Tidak ada keraguan untuk mendukung Prabowo-Hatta. Wantim tidak bisa dipisahkan dari dukungan ini, karena hari yang akan datang akan turut serta sukseskan misi kepada Gerindra.
Mengapa Prabowo?
Prabowo sudah menjadi keluarga besar. Ia ikut di dalam konvesi 19 tokoh pada 2004, kemudian hasilkan beberapa tokoh yang sampai ke final konvensi pada waktu itu. Dan sampai hari ini, para tokoh itu Wiranto, ARB, JK, Surya Paloh, dan saya sendiri menjadi tokoh nasional dan tokoh partai.
Lantas, bagaimana adanya kader muda Golkar yang mendukung Jokowi dan JK?
Mengenai itu dalam suatu keputusan organisasi politik yang strategis, kader partai dituntut untuk mendukung secara penuh. Sama seperti Pemilu 2004, kalau tidak mengikuti, ya diwajarkan jika organisasi beri tindakan sanksi sesuai dengan peraturan organisasi. Wantim mendukung penuh Prabowo, kami juga mendengar ada dua anggota wantim mendukung Jokowi-JK. Tapi itu, kami serahkan DPP untuk segala tindakan kepada mereka.
Mereka klaim punya 20 persen suara, DPP siap tidak untuk ini?
Kami menyarankan ke DPP Golkar melakukan pendekatan, tanya alasannya apa. Jika bertentangan dengan loyalitas kepada partai maka kita serahkan ke organiasasi. Setiap partai mempunyai nilai kepada kadernya, yaitu prestasi, dedikasi, dan loyalitas.
DPP Golkar harus memberi tahu dan peringatan bahwa ada keputusan rapimnas, tapi kalau masih juga, kita serahkan ke DPP untuk melihat derajat kualitas kesalahannya untuk menjatuhkan sanksi. Dan selama itu, masih diacu pada AD/ART Golkar sendiri, kami akan berikan saran pertimbangan untuk DPP. ed: andri saubani