Tak seperti biasanya, hotel tempat menginap tim Belanda di Rio de Janeiro, Brasil, hari itu ramai dipenuhi fans. Empat hari menjelang laga perempat final kontra Kosta Rika, pelatih Belanda Louis van Gaal memberikan waktu libur latihan kepada anak-anak asuhnya.
Para penggawa Oranje punya cara masing-masing untuk menghabiskan waktu luang mereka. Leroy Fer dan Jasper Cillessen memilih berjalan-jalan keliling kota dengan pasangan masing-masing.
Robin van Persie lebih suka tetap berada di sekitar hotel untuk melayani permintaan tanda tangan dari para fans. Sedangkan, Arjen Robben agaknya menghindar dari sorotan media karena enggan dicecar pertanyaan soal kontroversi penaltinya pada laga babak 16 besar kontra Meksiko.
Van Gaal mengatakan, tekanan tinggi di Piala Dunia sejauh ini telah menguras fisik dan mental para pemain. Karena itu, ia memberi waktu istirahat untuk bersantai kepada para pemainnya. Libur ini juga hadiah atas kesuksesan Be landa melaju hingga perempat final.
“Asal Anda tahu, media Belanda sempat berpikir kami tak akan selamat dari fase grup,” ujar Van Gaal tengah pekan ini, seperti dilansir laman resmi Manchester United (MU).
Menurut Van Gaal, Belanda telah melampaui ekspektasi dengan performa sejauh ini. Hingga babak 16 besar, Van Persie dan kawankawan disebut-sebut sebagai tim terbaik di Brasil. Salah satu indikatornya, Oranje merupakan tim paling subur dengan koleksi 12 gol.
Atas capaian ini, Van Gaal memuji semangat juang dan kebersamaan para pemainnya. Padahal di atas kertas, katanya, materi pemain Belanda tak sementereng materi pemain yang dimiliki timtim lain. “Pemain-pemain saya sangat sederhana. Kami memiliki semangat dan atmosfer yang luar biasa. Itulah yang membawa kami pada kemenangan,” tutur arsitek yang bakal menukangi MU selepas Piala Dunia ini.
Berkat performa bagus di fase grup dan babak 16 besar, Van Gaal digadang-gadang bakal menjadi pelatih pertama yang memberikan trofi Piala Dunia kepada Belanda. Sebelumnya, Belanda beberapa kali nyaris menjadi juara dunia, tapi gagal di babak puncak. Belanda tiga kali kalah di final Piala Dunia 1974, 1978, dan 2010. rep:adi wicaksono ed: israr itah
KIPRAH BELANDA
DI PIALA DUNIA
1930 Tidak berpartisipasi
1934 Putaran I (peringkat 9)
1938 Putaran II (peringkat 14)
1950 Tidak berpartisipasi
1954 Tidak berpartisipasi
1958 Tidak lolos
1962 Tidak lolos
1966 Tidak lolos
1970 Tidak lolos
1974 Runner-up
1978 Runner-up
1982 Tidak lolos
1986 Tidak lolos
1990 Babak 16 besar
1994 Perempat final
1998 Empat besar
2002 Tidak lolos
2006 Babak 16 besar
2010 Runner-up