ALBERTA -- Pelatih tim nasional (timnas) wanita Jepang Norio Sasaki menyebut Samurai Biru tidak bermain maksimal saat unggul 2-1 atas Inggris pada semifinal Piala Dunia Wanita 2015 di Commonwealth Stadium Edmonton, Alberta, Kanada, Kamis (2/7) WIB. Sebaliknya, Inggris, menurutnya, justru telah bermain agresif melebihi ekspektasinya.
"Kami bermain tidak sebaik yang kami harapkan. Tetapi, ketika Anda memenuhi syarat, itu berarti Anda memang layak meraih tujuan Anda," kata Sasaki dilansir situs resmi FIFA, Kamis.
Secara statistik, Jepang memang unggul penguasaan bola sampai 54 persen. Tetapi, Inggris menciptakan peluang lebih banyak, yakni 11 kali dan Jepang hanya empat kali.
Kemenangan Jepang ditentukan oleh gol bunuh diri Laura Bassett pada menit perpanjangan waktu, 90+2. Bassett berupaya membuang bola ke belakang gawang, tapi malah membentur mistar sampai masuk ke dalam gawang.
Mantan penyerang tim nasional Inggris Trevor Sinclair menilai, gol bunuh diri itu tentu begitu menyedihkan bagi the Three Lionnesses. Terlebih, Bassett telah bermain cukup baik bersama Steph Houghton di lini pertahanan. "Pada babak kedua Inggris melakukan permainan dengan baik dan menciptakan peluang yang lebih baik," kata Sinclair.
Pelatih timnas Inggris wanita Mark Sampson tampak berkaca-kaca setelah menyaksikan kekalahan timnya. Sampson kecewa Inggris gagal mencapai partai puncak setelah dikalahkan juara bertahan, Jepang. "Ini sangat menyakitkan hati. Tapi, saya tetap mengucapkan selamat kepada para pemain untuk sebuah turnamen yang luar biasa ini," kata Sampson, seperti dikutip BBC Sports.
Setidaknya, Sampson juga mengaku bangga lantaran ini merupakan kali pertama Inggris menapak semifinal. Menurut dia, the Three Lionnesses telah memberikan segalanya pada turnamen kali ini.
Meskipun Sampson merasa timnya layak menang, ia tetap memberikan kredit bagi Nadeshiko Japan, julukan Jepang. Pelatih berusia 32 tahun ini menyebut, timnya datang sebagai tim underdog. "Apa sulitnya menerima semua ini. Kami telah memberikan segalanya, darah, keringat, air mata, hingga senyuman di turnamen ini, negara harus tetap bangga," kata Sampson, seperti dilansir the Guardian.
Sebelumnya, Jepang membuka keunggulan lewat gol Aya Miyama pada menit ke-32 dari titik penalti. Selang sembilan menit kemudian, timnas Inggris berhasil menyamakan kedudukan setelah Fara Williams mencetak gol juga dari titik putih. Kemenangan Jepang ditentukan oleh gol bunuh diri Laura Bassett pada menit perpanjangan waktu, 90+2.
Sampson tetap membesarkan Busset dan memuji permainannya sepanjang laga. Menurut dia, tim tetap tidak kehilangan rasa bangga terhadap Basset. "Dia (Basset) boleh merasa sakit sekarang, tapi dia akan segera bangkit. Kami dan seluruh staf memberikan pelukan untuknya, betapa bangganya kami terhadap dia," kata Sampson.
Sampson merasa permainan skuat asuhannya justru mendominasi. Arsitek tim berusia 32 tahun itu mengaku, seluruh tim tetap memberikan dukungan penuh terhadap Basset. "Ini adalah saat yang mengerikan bagi Laura. Setiap satu anggota kelompok yang merasakan sakit (hati)," puji Sampson.
Inggris bakal memperebutkan peringkat tiga terbaik melawan Jerman, Ahad (5/7) nanti. Sementara, Jepang akan menghadapi Amerika Serikat (AS) pada partai puncak, sehari kemudian. c19 ed: Endro Yuwanto