Senin 14 Nov 2016 17:00 WIB

Antara Leicester, Wales, dan Islandia

Red:

Ada persamaan antara Leicester, Wales, dan Islandia di sepanjang 2016. Persamaan itu adalah ketiganya membuat kejutan besar.

Leicester boleh jadi mencatat salah satu kejutan terbesar dengan memenangi Liga Primer musim 2015/2016. Padahal, semusim sebelumnya, the Foxes susah payah lolos dari jurang degradasi.

Wales dan Islandia pun mencatat kejutan serupa, tetapi di ajang berbeda. Keduanya menjadi buah bibir di Piala Eropa. Wales melenggang hingga semifinal Piala Eropa. Sedangkan, Islandia mampu menyingkirkan sejumlah tim raksasa hingga dihentikan Prancis pada perempat final.

Walhasil, kejutan Leicester, Wales, dan Islandia membuat tahun 2016 disebut tahun anomali di sepak bola.

Namun, sayangnya, sinar keajaiban mulai menghilang pada akhir 2016. Leicester, misalnya, yang babak belur di Liga Primer sejauh ini. Sang juara bertahan kini terpuruk di peringkat ke-14 klasemen sementara.

Situasi yang tak lebih baik juga menimpa Wales dan Islandia. Langkah kedua tim pada kualifikasi Piala Dunia 2018 jauh dari kata baik.

Wales yang menghuni Grup D kini tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara. Pun halnya Islandia yang juga duduk di peringkat tiga Grup I. Jika posisi ini bertahan hingga kualifikasi usai, kedua negara dipastikan tak bisa berangkat ke Piala Dunia 2018.

Sinyal perbaikan performa belum tampak dari Wales. Terakhir, Gareth Bales dan kawan-kawan ditahan 1-1 di kandang sendiri oleh Serbia pada laga yang berlangsung Ahad (13/11) dini hari WIB.

Para pemain Wales amat kecewa dengan hasil imbang ini. Pelatih Wales Chris Coleman mengatakan, sebenarnya Gareth Bale dan kawan-kawan layak menang. "Kami bisa menang saat skor 1-1. Namun, bola hasil tembakan kami hanya mengenai tiang dan mistar gawang," kata dia dikutip dari Mirror, Ahad.

Coleman mengatakan, andai menang maka langkah timnya akan kian mulus untuk lolos ke Piala Dunia 2018. Namun, dia mengaku tak masalah. Satu poin pun masih cukup baik daripada tidak sama sekali.

"Satu poin tak apa. Namun, para pemain kecewa," kata dia.

Dia menambahkan, kini Wales harus segera membenahi penampilan mereka yang dalam tiga laga beruntun hanya meraih hasil seri. Menurut dia, posisi Wales di klasemen Grup D kualifikasi Piala Dunia 2018 sangat jauh dari kata aman untuk lolos karena hanya punya enam poin.

"Kami tertahan di peringkat ketiga dan tertinggal empat angka dari Republik Irlandia (pemuncak klasemen—Red). Kami harus segera bekerja dan membenahi penampilan kami," kata eks pelatih Fulham ini.

Situasi lebih buruk dipetik Islandia yang kalah 0-2 atas Kroasia. Atas hasil ini, Islandia kini tertinggal dari Kroasia dan Ukraina di posisi dua teratas. Islandia bahkan terancam digusur Turki yang kini hanya berselisih dua poin dari mereka di posisi empat.

Jika tak mampu tampil baik hingga akhir musim, bukan tak mungkin Leicester, Wales, dan Islandia kembali menorehkan kisah yang sama. Kisah yang memperkuat status mereka sebagai one hit wonder alias kejutan sesaat di sepak bola.     Oleh Gilang Akbar Prambadi, ed: Abdullah Sammy

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement