BOGOR — PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) memiliki target besar tahun ini. Perseroan mening katkan unit usaha syariah dengan menargetkan pembiayaan di atas Rp 5 triliun.
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria mengatakan tahun ini pihak nya memprioritaskan pembiayaan de ngan struktur syariah. Alasan utamanya adalah karena perseroan mencanangkan Sharia First sejak awal 2014.
Sesuai dengan target Sharia First, maka BII memprioritaskan produk dan pricing syariah dibandingkan konvensional. Hanya saja selama keduanya kompetitif menguntungkan dan tak membebani nasabah.
‘’Insya Allah kami canangkan Sha ria First, karena kalau tak begini, unit usaha syariah (UUS) kami tak maju,’’ tutur dia di Pesantren Ri yadlul Jan nah, Bogor, Jawa Barat, Ahad (29/6). Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan CSR kar yawan Maybank Syariah Indonesia bernama ‘’Program Pember dayaan Ekonomi melalui Budi Daya Jamur Tiram". Ia menambahkan, strategi untuk meningkatkan pembiayaan sya riah adalah dengan membidik BUMN dan korporasi besar.
Saat ini, BII Syariah memfasilitasi Garuda Indonesia untuk pembiayaan musyarakah senilai 100 juta dolar AS (Rp 1,2 triliun). Sebelumnya, BII Sya riah melakukan pembiayaan sama dengan Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Selain dengan ketiga BUMN itu, BII mengincar perusahaan pelat merah yang fokus pada petrokimia, natural resources, dan pembiayaan infrastruktur pelabuhan laut dan udara. ‘’Kami juga melakukan pembiayaan syariah di sektor ritel seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan usaha mikro kecil menengah (UM KM),’’ papar dia.
Ia berharap BII Syariah melaku kan kerja sama dengan BUMN seba nyak-banyaknya. Meski tak memiliki target, namun ia berharap pembiayaan bisa di atas Rp 5 triliun.
Kontribusi UUS
Taswin menjelaskan, BII mening katkan kontribusi unit usaha mereka pada 2014. Selain meningkatkan pembiayaan, BII menerbitkan sukuk mudharabah senilai Rp 1 triliun.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini kontribusi unit usaha syariah baru sampai di angka tiga persen. Untuk meningkatkan kontribusi UUS, maka perseroan menerapkan Sharia First mulai 2014.
Salah satunya melalui berbagai pembiayaan korporasi, baik BUMN maupun swasta. Selain itu, mengembangkan produk sukuk. Apalagi saat ini sektor swasta minim menerbitkan sukuk.
Sementara itu, BII menerbitkan sukuk dengan target investor pihak swasta. Untuk nilainya, total sebesar Rp 1 triliun.
Diharapkan dengan penerapan ini kontribusi tumbuh dari tiga persen menjadi tujuh atau delapan persen. ‘’Malah kami berharap bisa sampai pada angka 10 persen,’’ tuturnya.rep:ichsan emrald alamsyah ed: irwan kelana