JAKARTA -- Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar mengungkapkan wisatawan Muslim dunia meningkat signifikan. "Begitu juga kebutuhan wisata yang ‘Muslim friendly’ semakin besar," ujarnya beberapa waktu lalu.
Salah satu pilar penting pengembangan wisata syariah adalah hotel syariah. Pemerintah mendorong pembangunan hotel syariah.
Kini, di Indonesia jumlah hotel syariah bertambah. Hotel syariah tersebut menyebar ke berbagai daerah, termasuk Medan. Ibu Kota Provinsi Sumatra Utara itu kini memiliki hotel syariah yang bernama Sofyan Saka Hotel.
Hotel yang dimiliki PT Saka Mitra Sejati, kelompok bisnis asal Aceh, pengelolaannya dipegang PT Sofyan Hotels Management and Consultant (Sofyan Hospitality). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) manajemen hotel tersebut dilaksanakan di Jakarta pada 9 Juni 2014. "Sofyan Saka Hotel mulai beroperasi 1 Juli 2014," kata Chairman Sofyan Hospitality Riyanto Sofyan, Senin (7/7).
Ia menambahkan, hotel di Jalan Gagak Hitam, dekat ring road Medan arah ke Aceh, itu merupakan hotel bintang tiga berkapasitas 108 kamar. Hotel tersebut mempunyai ballroom besar yang menampung seribu orang.
Riyanto menyebutkan, Sofyan Saka Hotel merupakan hotel syariah bersertifikat pertama di Medan. Sebelumnya, kata dia, ada satu hotel lain di Medan yang dikelola dengan semangat syariah, tapi belum mengantongi sertifikat syariah. "Saat ini, di Sumatra Utara ada dua hotel syariah, yakni Sofyan Saka Hotel Medan dan Natama Hotel di Padang Sidempuan," tuturnya.
Riyanto mengungkapkan, kini beberapa kota lain di Sumatra mempunyai hotel syariah, yakni Lampung, Palembang, dan Padang. Hotel syariah juga terdapat di kota lain, seperti Jakarta, Bogor, dan Pandeglang. Sementara itu, beberapa hotel syariah dalam tahap persiapan maupun tahap pembangunan, misalnya di Makassar dan Mataram. "Sebagian besar hotel syariah itu menjalin kerja sama pengelolaan dengan Sofyan Hospitality," paparnya. ed: irwan kelana