Sabtu 05 Jul 2014 17:00 WIB

Ahok: Banyak Transjakarta Sudah Tua

Red: operator

BALAI KOTA — Pelaksana Tugas (Plt)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui banyak bus Transjakarta yang usianya sudah tua. Faktor usia itu, dika takan Basuki, menjadi salah satu penyebab cukup seringnya bus Transjakarta mengalami kecelakaan.

“Itu pasti akan terjadi kalau banyak yang tua, busnya juga, sopirnya juga,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/6).

Ahok, demikian ia biasa disapa, menyebut banyak bus Transjakarta yang sebenarnya sudah tidak layak jalan. Namun, kurangnya armada membuat bus-bus tua Transjakarta itu terpaksa dioperasikan.

Selain kondisi bus, Ahok menyebut sistem pengelolaan Transjakarta oleh beberapa operator juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Sebab, menurut Ahok, ada beberapa operator yang tidak mengelola secara optimal.

Karenanya, menurut Ahok, jika pengelolaan Transjakarta tidak dikendalikan secara swasta,  pengelolaannya tidak akan berjalan optimal. Mantan bupati Belitung Timur itu berpendapat, dengan pengelolaan secara swasta, akan mempertegas peraturan dalam pengelolaan bus tersebut. “Makanya, kemarin saya bilang ke PT Transjakarta kan, Anda pikirannya enggak boleh seperti birokrasi. Mesti

berani ditegakkan,” kata Ahok.

Selain faktor usia bus, kecelakaan bus Trans jakarta juga terjadi karena faktor juru mudi. Mantan anggota DPR itu menegaskan, bakal menjatuhkan sanksi kepada operator jika pengemudi diketahui lalai dalam menjalankan tugasnya.

Dua hari beruntun bus Transjakarta mengalami kecelakaan. Pertama, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) Raya, Jakarta Timur, Kamis (3/7). Satu hari berselang, kecelakaan bus Trans jakarta terjadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (4/7) pukul 06.20 WIB. Bus Trans jakarta menabrak sebuah pohon di Jalan Daan Mogot, dekat Halte Taman Kota, Jakarta Barat.

Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih, akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Polda Metro Jaya untuk sterilisasi jalur busway. Kosasih mengatakan, salah satu poin dalam MoU adalah penerapan tilang biru bagi pengendara kendaraan lain yang  masuk jalur busway.

Sanksi tersebut pernah dila kukan, tapi kali ini PT Transjakarta meminta tilang diberlakukan tanpa sidang . “Kita sudah bikin MoU dengan polda. Tapi, efektifnya setelah Lebaran. Soalnya sampai Lebaran, polisi kekurangan personel,” ujar Ko sasih.

Dikatakan Kosasih, sterilisasi dilakukan bertahap dimulai dari jalur dengan kasus pelanggaran  tertinggi. Ia berharap sterilisasi tersebut berlangsung lama. rep:c63/ c70 ed: karta raharja ucu

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement