Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba air di Kalimalang menghitam, Selasa (30/9). Kejadian itu pun membuat warga di sekitaran bantaran Sungai Kalimalang, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, gempar.
Tidak hanya menghitam, air sungai juga mengeluarkan bau tidak sedap. "Ini baru terjadi tadi siang sekitar jam 11.00 WIB," kata Heri Sugianto, warga RT 01, RW 01, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, di Jakarta, Selasa siang.
Heri menjelaskan, biasanya air sungai di sana berwarna cokelat. Namun, sebelum shalat Zuhur hingga petang warnanya menghitam. "Mungkin ini pencemaran, karena ini sungai mengalir dari arah Bekasi yang banyak pabrik-pabriknya," kata Heri.
Ia mengkhawatirkan apabila warga di sini mengonsumsi air tersebut. Sebab, Sungai Kalimalang juga menyuplai air ke Perusahaan Air Minum (PAM). Pendapat serupa diungkapkan warga Cipinang Melayu lainnya, Doni. Ia meyakini air sungai menghitam karena tercemar limbah industri. "Di sekitar sini kan banyak pabrik-pabrik, ada pabrik tekstil, sabun, sampo, dan lain-lain," katanya.
Menghitamnya air sungai dimanfaatkan sejumlah warga untuk berburu udang dan ikan. "Ini air sungai tiba-tiba saja keruh berwarna hitam. Airnya langsung naik permukaannya dan saya tadi nyebar jaring buat mencari udang," kata Ahmad Supriadi, warga bantaran kali.
Warga RT 10, RW 02, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, ini menuturkan, selain udang, dirinya juga mendapatkan ikan mujair dari sungai tersebut. "Biasanya kita bilang air naik seperti ini ikan mabuk dan bukan cuma ikan sama udang yang muncul, ular sama biawak juga bisa keluar. Tadi saja, saya nemuin dua biawak," kata dia.
Ia mengatakan, udang hasil tangkapannya tersebut biasanya dibawa pulang ke rumah untuk dijadikan bahan makanan. "Biasanya enggak dijual, tapi saya kasih ke istri untuk dijadikan bakwan," katanya.
Ahmad pun mengaku tidak khawatir keracunan akibat mengonsumsi udang dari air Sungai Kalimalang yang berwarna hitam. "Kalau saya, sudah sering makan udang atau ikan dari sini. Alhamdulillah tidak kenapa-kenapa sampai sekarang," kata dia.
Warga lainnya, Purwanto, juga mencari udang di Sungai Kalimalang dengan menggunakan saringan. "Buat nyari udangnya saya pakai caduk (sejenis saringan ikan) ini. Lumayan, udang-udangnya bisa dijadikan rempeyek sama istri di rumah," kata warga RT 07, RW 01, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, itu.
Selain orang tua, hingga pukul 14.30 WIB, sejumlah anak-anak juga tampak mencari udang dan ikan di pinggir Sungai Kalimalang. Anak-anak tersebut menggunakan alat pancing yang terbuat dari kayu panjang berukuran 1,5 meter. antara ed: karta raharja ucu