Tahta Aidilla/Republika
JAKARTA -- Penyebab anjloknya KRL 1517-1518 lintas Bogor-Jatinegara di jalur Manggarai-Tanah Abang pada Rabu (18/5) pukul 06.13 WIB, masih diselidiki. Juru Bicara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa mengatakan, evakuasi KA 1517 yang anjlok di KM 5+400 antara Manggarai-Sudirman selesai sekitar pukul 08.35 WIB. "Kita sedang menunggu hasil (investigasi) saat ini," katanya, Rabu (18/5).
Perjalanan KRL lintas Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang selama dua jam hanya dapat dilalui dengan satu jalur secara bergantian. Dampak kecelakaan itu menimbulkan penumpukan penumpang di beberapa stasiun menuju Manggarai, yaitu di Stasiun Bogor, Depok, hingga Pasar Minggu.
Pantauan Republika, KRL malah sempat berhenti lama sebelum masuk Stasiun Pasar Minggu akibat perjalanan yang terganggu. Dilaporkan pula, ada salah satu penumpang yang sampai pingsan akibat harus berdesakan dengan penumpang lain.
Menurut Eva, KRL yang anjlok itu tidak lagi digunakan untuk mengangkut penumpang. Kereta tersebut setelah selesai dievakuasi, langsung ditarik ke Dipo Bukit Duri untuk menjalani pemeriksan lebih lanjut.
Dia menyatakan, selama masa evakuasi gerbong yang anjlok, perjalanan KRL tidak bisa mengikuti jadwal yang ditetapkan. "Membutuhkan waktu yang lebih panjang karena akan terjadi antrean KRL di lintas Manggarai-Sudirman," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada pengguna jasa yang tidak dapat menunggu dapat berpindah menggunakan moda transportasi lain. Bagi yang telah melakukan transaksi tiket, dapat melakukan clear card untuk kartu multitrip (KMT) di loket yang tersedia. Dengan begitu, saldo yang sudah terpotong akan dikembalikan secara otomatis.
Eva juga mengingatkan, akibat terjadinya penumpukan, membuat penumpang tidak perlu untuk memaksa tetap menggunakan jasa KRL. Apalagi, di depan Stasiun Manggarai juga baru beroperasi bus Transjakarta rute Manggarai-Universitas Indonesia (UI). Dengan begitu, penumpang bisa menggunakan jasa bus dan bisa berpindah di halte yang dilewati.
"Kami imbau agar tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan dengan tidak memaksakan diri untuk masuk apabila KRL telah penuh dan menunggu KRL selanjutnya," ujar Eva.
Salah seorang penumpang KRL yang melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta adalah Fitri (28 tahun). Dia ingin melanjutkan perjalanan ke Depok dengan menggunakan KRL. "Tapi, karena anjlok, ya sudah saya pilih Transjakarta," katanya di depan Stasiun Manggarai.
Rute bus Transjakarta Manggarai-UI pada hari biasa terlihat sepi penumpang. Namun, kali ini Fitri harus saling berebut dengan penumpang lain yang memanfaatkan jasa bus dengan tarif Rp 3.500 tersebut. "Tapi, lama banget busnya itu, Mas," ujarnya. rep: Muhyiddin, Rizky suryarandika, ed: Erik Purnama Putra