Jumat 25 Mar 2011 19:47 WIB

Oposisi Suriah di Pengasingan Desak Prancis Tekan Presiden Bashar

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Para pemimpin oposisi Suriah di pengasingan di Paris menyerukan penggulingan Presiden Bashar al Assad, dan meminta Prancis tetap menekan pemimpin Suriah itu "menghentikan pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah." "Negara Suriah harus tetap bediri, tetapi rezim itu harus jatuh," kata Anas Al Abdeh, pemimpin Gerakan untuk Keadilan dan Pembangunan yang berpusat di London kepada wartawan, Kamis.

Dipihaknya ada dua pemimpin oposisi lainnya, Sarkis Sarkis dari Gerakan Sosialis Arab, dan Abdulhamid Alatassi dari Partai Rakyat Demokratik Suriah. "Eropa, dan Prancis khususnya Prancis memiliki tanggung jawab untuk melakukan tekanan langsung dan keras terhadap rezim Suriah agar menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah," kata Al Abdeh, yang berbicara dalam bahasa Arab.

Uni Eropa dan Prancis harus segera melakukan pertemuan dengan para duta besar Suriah untuk menyampaikan pesan ini kepada Bashar, tambahnya. Beberapa hari sebelumnya sekitar 100 orang tewas dalam protes-protes di kota Deraa.

Pada hari Kamis pemerintah Suriah mengumumkan pembebasan semua aktivis yaang ditahan sejak protes-protes di jalan yang dimulai sebulan lalu, dan mengatakan pihaknya mungkin mencabut undang-undang darurat yang diberlakukan sejak tahun 1963. "Kezaliman yang dilakukan rezim Suriah dalam puluhan tahun belakangan ini luar biasa," kata Alatassi yang berbicara dalam bahasa Prancis.

Alatassi, yang meninggalkan Suriah tahun 1976, dan Al Abdeh adalah para penandatangan "Deklarasi Damaskus" tahun 2006 yang menyerukan sistem multi partai dan pencabutan keadaan darurat. Para aktivis di Suriah berikrar Jumat akan melanjutkan unjuk-unjuk rasa menentang "ketidak adilan dan penindasan" setelah sholat Jumat, menolak janji-janji reformasi yang diumumkan pihak penguasa pada hari sebelumnya.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement