REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - KontraS mempertanyakan keberadaan sejumlah anggota TNI di Kongres PSSI, termasuk sejumlah orang dengan ciri-ciri berbadan tegap berambut 'cepak' dengan menggunakan identitas khas tertentu. Ini sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media.
Koordinator Eksekutif Nasional KontraS, Haris Azhar, menyatakan Panglima TNI harus mencari tahu siapa komandan yang bertanggung jawab memerintahkan pengiriman sejumlah anggota/pasukan TNI ke Kongres PSSI di Riau. Dalam rilisnya yang diterima Republika, KontraS meminta setiap anggota TNI aktif untuk tidak turut serta dalam pencalonan jabatan sipil terlebih jabatan sipil yang strategis seperti Ketua Umum PSSI. Hal ini karena khawatir anggota TNI bisa menggunakan kewenangan dan jabatannya untuk mencapai tujuan/jabatan tersebut. Akhirnya TNI sebagai institusi terlihat tidak netral.
KontraS sepakat bahwa perbaikan kepemimpinan PSSI merupakan salah satu prioritas. Namun, cara-cara yang baik dan sportif patut dikedepankan untuk mencapaikan tujuan tersebut.
''Kita harus ingat bahwa statuta FIFA menolak pelaku kejahatan menjadi ketua PSSI. Artinya, jika tindakan anggota TNI yang hadir patut diduga sebagai upaya mendorong pencalonan seorang calon, maka calon tersebut menjadi tidak cakap di mata hukum,'' kata Haris.