Rabu 30 Mar 2011 08:17 WIB

Wartawan Reuters Tewas dalam Serangan di Irak

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD--Seorang wartawan freelance yang bekerja untuk kantor berita Reuters termasuk di antara 50 orang lebih yang tewas Selasa ketika sejumlah pria bersenjata menyerang sebuah kantor pemerintah di Tikrit, kampung halaman mantan presiden Irak Saddam Hussein. Sabah al-Bazee, 30, yang telah menyumbang pada Reuters di Irak sejak 2004 dan juga bekerja sebagai kamerawan bagi beberapa organisasi media lainnya, menderita luka karena serpihan senjata, kata sepupunya, Mahmoud Salah, yang memastikan kematiannya.

Bazee adalah penduduk asli provinsi Sahahuddin, di utara Baghdad. "Atas nama seluruh tim di Thomson Reuters, saya ingin menyampaikan kesedihan kami atas kematian Sabah al-Bazee yang terlalu cepat," kata redaktur pelaksana Reuters Stephen Adler.

"Ia adalah seorang anggota tim kami yang bernilai di Irak dan akan sangat dirindukan oleh teman-teman. Insiden tragis itu menunjukkan lagi risiko yang wartawan hadapi sehari-hari dalam melakukan tugas mereka dan untuk membawa berita ke dunia. "Pikiran kami bersama keluarga dan teman-teman Sabah."

Gedung pemerintah yang menampung dewan provinsi di Tikrit itu adalah sasaran sebuah kelompok bersenjata, beberapa (orang) memakai seragam pasukan Irak, yang meledakkan bom mobil, ikat pinggang peledak dan granat untuk menyerang dan menyandera.

"Kami mendesak pemerinah Irak untuk berbuat semampu mereka guna membawa para pelaku kejahatan itu ke pengadilan," Mohammed Abdel Dayem, koodinator program Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan dalam satu pernyataan.

Kelompok hak asasai media yang bermarkas di New York itu menempatkan Irak di puncak Impunity Index-nya tahun lalu, yang mendaftar negara-negara tempat wartawan secara tetap dibunuh dan pemerintah tidak dapat atau tidak ingin mengusut para pembunuh mereka. Organisasi itu mengatakan sejak 1992, tidak mencakup Bazee, 147 wartawan dan 54 pekerja media telah tewas di Irak.

sumber : ant/reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement