Selasa 05 Apr 2011 19:25 WIB

KPK Ajak Kepala Daerah Tiru Dede Jusuf Soal Dana Sepak Bola

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Djibril Muhammad
Komisi Pemberantasan Korupsi
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Komisi Pemberantasan Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta para kepala daerah mencontoh apa yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Jusuf. Dede dinilai berhasil mencari dana untuk kegiatan sepak bola tanpa mengandalkan dana APBD. Menurut Wakil Ketua KPK, M Jasin, selaku wakil kepala daerah, Dede berhasil mengundang pihak swasta untuk bertemu dengan sejumlah klub sepak bola lokal.

Dede berhasil melakukan diplomasi hingga pihak swasta tersebut mau menyumbangkan dana untuk klub sepak bola tersebut. "Tidak sampai satu minggu setelah Dede mengadakan pertemuan, pihak swasta mau mencairkan uang sebesar Rp 20 miliar," ujar Jasin di kantornya, Selasa (5/4).

Menurutnya, apa yang dilakukan Dede selaku unsur pimpinan telah tepat. Ia berusaha mengubah pandangan klub-klub sepak bola supaya tidak bergantung pada dana yang diberikan pemerintah. Pada saat yang sama, Jasin menyebutkan bahwa penggunaan dana APBD untuk kegiatan sepak bola profesional di daerah rawan korupsi. 

Karena, para pengurus klub yang pada umumnya adalah pejabat publik tidak pernah melaporkan penggunaan dana itu kepada masyarakat. Misalnya, Persibo Bojonegoro belum pernah sama sekali melaporkan pertanggungjawaban dana hibah untuk klub itu.

Selain itu, Persik Kediri juga tidak pernah membuat laporan dana APBD yang digunakan untuk keikutsertaannya di Superliga. Menurut Jasin, tidak jelasnya pertanggungjawaban itu bisa memunculkan potensi korupsi yang sangat besar. Karena, pengelolaan dana itu dilakukan secara tertutup yang membuat tidak ada pihak yang bisa mengawasi penggunaan dana tersebut.

Oleh karena itu, Jasin mengatakan pihaknya merekomendasikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk melarang penggunaan dana APBD untuk kegiatan sepak bola. Terutama, jika dana tersebut digunakan untuk operasional klub-klub sepak bola.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement