REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, coba meluruskan pemberitaan media tentang Komite Normalisasi bentukan FIFA. Nugraha menegaskan bahwa Komite Normalisasi tidak mengambil alih PSSI.
''Saya luruskan dulu bahwa FIFA bukan mengambil alih PSSI, melainkan Komite Eksekutif PSSI,'' kata Nugraha ketika dihubungi Republika.
PSSI, menurut Nugraha, memiliki badan-badan pelaksana seperti Badan Liga Indonesia (BLI), Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), Badan Tim Nasional (BTN), termasuk Kesekretariatan Jenderal (Sekjen). Jika badan-badan pelaksana tersebut berhenti atau diambil alih FIFA, maka liga-liga bisa berhenti. Tim nasional Indonesia yang sedang mempersiapkan diri menghadapi pertandingan Pra-Piala Dunia 2014 dan SEA Games 2011 juga bisa tidak berjalan.
FIFA hanya mengambil alih wewenang Komite Eksekutif PSSI. Itu berarti Ketua Umum PSSI Nurdin Halid bersama anggota Komite Eksekutif PSSI lainnya.
Nugraha mengaku sudah menerima surat FIFA yang menyosialisasikan adanya Komite Normalisasi beserta siapa saja anggotanya. Menurut Nugraha, hal tersebut harus ada proses dan mekanisme pelaksanaannya. Ini mengingat FIFA menyatakan bahwa Komite Normalisasi harus mengacu pada Statuta FIFA, Electoral Code FIFA, dan Statuta PSSI.
Jadi, saran Nugraha, delapan anggota Komite Normalisasi harus bisa melaksanakan tugas dengan baik agar tidak bertentangan dengan instruksi FIFA.