REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengecam serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang menyebabkan gugurnya puluhan orang dan melukai ratusan lainnya, dalam serangan berkelanjutan dalam sepekan terakhir.
“Pemerintah mengecam serangan udara ke Gaza dan perluasan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem yang diduduki. Pemerintah juga meminta masyarakat internasional agar menekan Israel dan menghentikan kejahatannya terhadap Palestina dan melindungi hak-hak hidup warga,” demikian dikatakan Raja Abdullah dalam rapat kabinet mingguan di Riyadh, Senin (11/4).
Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang dialog internasional yang baru saja diadakan di Azerbaijan, di mana Saudi menegaskan kembali komitmennya untuk mempromosikan perdamaian dunia dengan memulai dialog antar agama dan budaya.
Menteri Kebudayaan dan Informasi Abdul Aziz Khoja mengatakan, rapat kabinet mengambil sejumlah keputusan penting lainnya. Di antaranya menunjuk Pangeran Naif, Wakil Perdana Menteri Kedua dan Menteri Dalam Negeri, untuk menandatangani perjanjian dengan Yaman terkait transfer narapidana.
Selain itu Naif juga ditugaskan untuk menyelesaikan MOU yang ditandatangani dengan Sudan terkait kerjasama dalam urusan Islam dan wakaf, serta mendukung perjanjian dengan Tunisia untuk mencegah pajak berganda dan menghindari penggelapan pajak.
Rapat kabinet juga mengangkat Salim Al-Faar dan Mansur Abdullah sebagai duta besar di Departemen Luar Negeri, Saleh Al-Hammad sebagai salah satu direktur di kantor Kementerian Ekonomi dan Perencanaan, dan Fahd Al-Ruwais sebagai konsultan administrasi di Departemen Kebudayaan dan Informasi.