REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Tim investigasi kasus bentrokan antar warga dan TNI di Kebumen, Jawa Tengah belum menemukan adanya indikasi kesalahan yang dilakukan oleh prajurit.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat menghadiri rapat kerja (raker) antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku dunia usaha, di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (18/4). “Selama ini, sejauh ini saya belum menerima tentang adanya kesalahan prosedur,” ujar Agus.
Meskipun belum menemukan adanya indikasi kesalahan prosedur, lanjut Agus, pihaknya tetap akan terus melakukan penyelidikan internal. Bila nantinya ditemukan kesalahan prosedur maka bukan tidak mungkin pengenaan sanksi akan diberikan. "Tetap ada penyelidikan internal untuk mengevaluasi," terangnya.
Kasus penembakan di Kebumen pada 16 April lalu tersebut terjadi setelah pecahnya bentrokan antara aparat TNI Angakatan Darat (AD) dengan warga Kebumen. Bentrokan diduga dipicu warga yang menolak latihan menembak yang dilakukan aparat TNI karena tenpat latihan yang digunakan masih dalam sengketa.