REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI--Perdana Menteri India, Kamis, menyebut praktek menggugurkan janin perempuan sebagai suatu hal yang "mempermalukan bangsa" dan memerintahkan para pembuat kebijakan untuk meningkatkan upaya guna menghentikan praktek itu. Manmohan Singh mengatakan hal itu setelah laporan data angka sensus bulan lalu menyebutkan bahwa rasio jenis kelamin anak di India menurun menjadi 914 anak perempuan untuk 1.000 anak laki-laki, rasio terendah sejak tahun 1947.
Perempuan yang menikah di India menghadapi tekanan besar untuk menghasilkan ahli waris laki-laki, yang dilihat sebagai pencari nafkah sedangkan anak perempuan sering dipandang sebagai beban bagi keluarga karena mereka membutuhkan mas kawin besar untuk menikah. "Turunnya rasio jenis kelamin anak adalah cerminan nilai-nilai sosial kita," kata Singh kepada para pegawai negeri sipil di New Delhi, seraya menyebutkan tokoh-tokoh perempuan hebat India.
"Mereka telah melampaui segala hambatan untuk membuktikan kemampuan mereka di hampir setiap bidang (dan) adalah hal yang memalukan bagi bangsa bahwa meskipun semua ini, aborsi janin perempuan dan pembunuhan bayi terus terjadi di banyak bagian negara kita," katanya.
Ketimpangan gender di India terutama karena aborsi selektif ilegal. Rasio jenis kelamin anak global rata-rata adalah 1.050 anak perempuan untuk setiap 1.000 anak laki-laki. Pemerintah baru-baru ini telah meluncurkan berbagai skema untuk mengubah sikap terhadap anak perempuan, termasuk menawarkan insentif tunai, tapi kebijakan itu hanya memberikan sedikit dampak. "Bias sosial terhadap perempuan harus dilawan dengan semua sumber daya fisik dan moral," kata Singh.