REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Babak baru kisruh di tubuh PSSI mengenai calon ketua umum PSSI belum usai. Hal ini justru dinilai semakin membuat kesal masyarakat. Karena, dalam memilih ketua umum dan wakil ketua umum PSSI, tarik menarik politiknya justru lebih dominan dibandingkan keinginan untuk bekerja.
Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, melihat kondisi PSSI saat ini seperti telah menjelma menjadi panggung orang untuk mempublikasi dirinya. Karena begitu dia masuk menjadi calon ketua atau wakil ketua, mereka akan mendapatkan ekspose yang luar biasa.
“Jangan-jangan ini menjadi seperti You Tube yang bisa mengiklankan dan membuat Briptu Norman dan Justin Bieber menjadi terkenal. Sekarang ini medianya PSSI,” kata Pramono saat ditemui wartawan pada Selasa (26/4).
Ia pun menyayangkan dengan kondisi PSSI yang menjadi sarana publikasi. Menurutnya, hal terpenting untuk PSSI adalah benar-benar mencari orang yang memiliki keinginan, gila bola, dan mau berkorban untuk organisasi tersebut.
Kalaupun ada politisi yang mendaftarkan dalam bursa calon pimpinan PSSI, Pramono pun meminta mereka mengukur ‘baju’-nya. “Kebetulan saya gila bola, tapi saya mengukur baju saya. Sebagai politikus, tentunya tidak cukup waktu untuk mengurus PSSI. Ya moga-moga bajunya nggak kelonggaran,” katanya.
Pramono pun mengingatkan agar para politisi yang mendaftar dalam bursa ketua umum PSSI itu tidak menjadikan PSSI sebagai tempat atau sarana mencari panggung atau membesarkan namanya.