REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Hadiatmoko, mengimbau komunitas pecinta motor besar atau "moge" untuk tidak arogan saat konvoi di jalan.
"Nanti akan imbau agar mereka tidak arogan saat konvoi di jalan, kasihan motor-motor yang kecil," kata Irjen Pol Hadiatmoko, usai serah terima jabatan sejumlah pejabat Polda Bali di Mapolda Bali, Selasa.
Imbauan tersebut salah satunya berkaitan dengan insiden yang menimpa Gubernur Bali Made Mangku Pastika Sabtu pekan lalu (23/4) sekitar pukul 14.00 WITA saat melintas di Desa Luwus, Bedugul, Tabanan saat sang gubernur menggunakan mobil pribadi dengan plat nomor hitam.
Saat itu mobil gubernur dihentikan oleh komunitas "moge" yang sedang konvoi. Mereka juga bertindak tidak sopan dengan mengepalkan tangan ke arah gubernur.
"Memang tidak ada pembinaan terhadap mereka karena mereka kan bukan dari Bali. Jadi orang masuk Bali karena bagus dan senang sekali sampai berbuat seperti itu. Tapi saya sudah minta Dirlantas untuk mencari tahu siapa orangnya," ungkapnya.
Hadiatmoko mengatakan, dalam setiap konvoi yang dilakukan oleh komunitas-komunitas motor besar itu selalu disertai dengan izin.
"Izin konvoi itu pasti ada," katanya