REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meski buah-buahan Cina amat melimpah di Indonesia, akan tetapi produk pertanian Indonesia termasuk buah-buahan dan sarang burung walet sulit masuk pasar Cina. Hal ini terjadi karena perbedaan standar antara kedua negara.
Menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, perbedaan standar ini membuat produk pertanian Indonesia tak bisa memasuki pasar Cina. Hal ini terjadi karena pelaku industri pertanian Indonesia tidak mengetahui standar yang ditetapkan Pemerintah Cina. Bukan hanya itu, standar Indonesia pun belum mendapat pengakuan dari Cina.
Permasalahan bahasa yang berbeda antara kedua negara juga mempengaruhi produk Indonesia masuk pasar Cina. Meski begitu permasalahan standar, seperti yang ada di Indonesia, Standar Nasional Indonesia, akan dengan sendirinya dilakukan untuk memproteksi produk dalam negeri serta masyarakat. Artinya standar memang menjadi semacam non tariff barrier. ‘’Standar ini tak harus dikonsultasikan dengan negara lain,’’ucapnya.
Langkah paling tepat ialah melakukan pembicaraan bilateral untuk menjelaskan kendala standar ini. ‘’Jadi kita minta dia untuk menjelaskan apa sih yang membuat produk Indonesia tak bisa masuk,’’ tuturnya.