REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemberontak Libya, Kamis, mengatakan Denmark, Spanyol dan Belanda menjadi negara-negara terbaru yang mengakui dewan nasional baru mereka --yang dibentuk untuk menyaingi rezim Muammar Gaddafi.
"(Wakil ketua Dewan) Abdel Hafiz Ghoga sangat gembira bahwa ketiga negara itu mengakui Dewan Peralihan Nasional (NTC), kata juru bicara Jalal al Gallal.
Belum ada konfirmasi dari negara-negara itu.
Kantor berita Reuters memberitakan Belanda tidak mengakui pemberontak Libya, kata juru bicara Kemlu, Kamis. Ia membantah satu pernyataan Dewan Peralihan Nasional, yang berperang melawan Gaddafi. "Berita itu tidak benar," kata Ward Bezemer --yang berbicara dari Roma. Belanda tidak mengakui mereka.
Prancis, Italia, Qatar dan Ghana telah mengakui NTC, yang berpusat di pangkalan pemberontak di Benghazi, sebagai wakil sah dari rakyat Libya.
Pemberontakan rakyat terhadap Gaddafi dimulai pertengahan Februari dan menyebabkan negara itu terbagi dua antara wilayah barat luas, yang dikuasai Gaddafi, dan pemberontak, yang menguasai wilayah timur.