Sabtu 26 Apr 2025 11:38 WIB

AS Dukung Ukraina, tapi Rudal yang Hantam Kiev Dibuat dari Komponen Produksi Perusahaan AS

AS belum berkomentar terhadap pernyataan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Seorang petugas penyelamat berdiri di lokasi rumah yang hancur setelah serangan rudal Rusia pada Kamis (24/4/2025) di lingkungan permukiman di Kiev, Ukraina..
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Seorang petugas penyelamat berdiri di lokasi rumah yang hancur setelah serangan rudal Rusia pada Kamis (24/4/2025) di lingkungan permukiman di Kiev, Ukraina..

REPUBLIKA.CO.ID, ISTNBUL -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (26/4/2025) mengatakan, komponen buatan perusahaan AS ditemukan pada sebuah rudal yang diluncurkan untuk menyerang ibu kota Kiev awal pekan ini. Hantama rudal itu menewaskan 12 orang.

Jadi ironis karena AS selama ini memberikan dukungan terhadap Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Baca Juga

"Rudal yang menewaskan warga sipil di Kiev itu berisi sedikitnya 116 komponen yang bersumber dari negara lain – dan sebagian besar, sayangnya, diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Amerika," kata Zelenskyy di platform X.

Pada Kamis (24/4/2025), serangan rudal Rusia di Kiev menewaskan 12 orang dan melukai 90 lainnya. Ukraina menuding adanya rudal Korea Utara (Korut) yang dipakai dalam serangan tersebut. Pejabat Rusia atau Korut belum mengomentari tudingan itu.

"Penyelidikan terhadap semua perincian tentang rudal itu masih berlangsung. Namun, sudah jelas, itu adalah rudal balistik dari Korea Utara," kata Zelenskyy.

Dalam beberapa bulan terakhir, juga dilaporkan soal adanya tentara Korut yang berperang melawan Ukraina, di tengah meningkatnya hubungan antara Pyongyang dan Moskow.

Saat mengumumkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan berakhir pada Sabtu, Zelenskyy menambahkan bahwa lebih dari 30 orang masih dirawat, termasuk yang mengalami luka parah.

Dia mengatakan kurangnya tekanan terhadap Rusia memungkinkan negara itu mengimpor rudal dan senjata lain. Dia berpendapat, Korut juga mampu memproduksi rudal karena alasan yang sama.

"Kami mendesak agar Rusia segera dan tanpa syarat menyetujui gencatan senjata penuh," kata Zelenskyy.

Pemerintah AS belum mengomentari pernyataan Presiden Ukraina itu. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement