REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pejabat Mesir yang dekat dengan keluarga mantan presiden Hosni Mubarak menyatakan bahwa diktator tidak menilai dirinya bersalah dan oleh karena itu ia juga tidak berniat untuk meminta maaf kepada rakyat Mesir.
Kantor berita Fars (18/5) melaporkan, pejabat Mesir itu menepis isu rencana Mubarak untuk meminta maaf kepada rakyat dan menyatakan bahwa Mubarak merasa tidak bersalah. Dalam beberapa waktu terakhir tersebar isu bahwa Mubarak akan berpidato dan mengemukakan permintaan maafnya kepada rakyat Mesir.
Berdasarkan isu itu, menurut rencana harta kekayaan Mubarak akan dikembalikan kepada rakyat. Pejabat yang menolak namanya disebutkan itu menjelaskan bahwa isu itu tidak terjadi dalam keluarga Mubarak.
Dikatakannya, "Mubarak dan istrinya bersikeras tidak bersalah sehingga mereka harus meminta maaf. Terlebih lagi bahwa permintaan maaf tidak akan mengugurkan langkah-langkah hukum."
Sebelumnya, Dewan militer yang berkuasa di Mesir menyangkal pada Rabu (18/5) mengenai laporan akan memberi pengampunan kepada mantan presiden Mesir Hosni Mubarak atau anggota keluarganya. Mereka menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur dalam urusan judisial.
"Tidak ada kebenaran dari apa yang dilaporkan oleh media bahwa dewan agung akan memberi pengampunan kepada mantan presiden Mohammed Hosni Mubarak atau keluarganya," demikian pernyataan dewan dalam laman di jejaring sosial Facebook.
"Dewan Agung Angkatan Bersenjata tidak mencampuri salah satu jalur proses hukum untuk mempertanggungjawabkan para pejabat rezim terdahulu," menurut pernyataan tersebut.