REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Gerakan perlawanan Islam Hamas menolak pernyataan presiden Amerika Barak Obama yang kembali menegaskan sikapnya untuk tetap menjaga keamanan Entitas Zionis Israel dan menganggap rekonsiliasi Palestina memperburuk perdamaian.
“Kami menganggap pemerintahan Obama sudah menyeleweng dalam mendukung keamanan Zionis serta menyia-nyiakan hak-hak Palestina. Bertambah jelas bahwa Amerika tidak berbicara tentang perbatasan 67 bagi Palestina. Yang dilakukanya sekarang adalah menabur pasir kena mata sendiri," tutur Pemimpin Hamas, Dr. Ismail Ridhwan.
Ia pun meminta para pengekor Washington untuk mengkaji diri atas sikapnya yang selalu menyandarkan harapanya pada Amerika yang terbukti merugikan. Sebaliknya mereka semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan Palestina.
Dalam pernyataan khususnya kepada pusat informasi Palestina, Ahad (22/5) Ridhwan menyatakan, pidato Obama mencerminkan terpuruknya siapapun yang berharap pada sikap politik Amerika. Dengan ini kami menolak pernyataan tersebut yang jelas-jelas berpihak pada Israel dengan mengorbankan hak-hak dan prinsip bangsa Palestina.
Dengan ini Ridhwan menyerukan Negara-negara Arab untuk mendukung bangsa Palestina dan mengkaji ulang inisiatif perdamaianya. "Tidak ada perdamaian di tengah keberpihakan Amerika. Tidak ada damai bagi yang merampas tanah secara dzalim," tukasnya.