REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Siswa sebuah SMPN di Jakarta Timur, Jordi (16), dihantam hingga luka parah. Tak pelak, Jordi pun bermandi darah.
Dia langsung dilarikan ke klinik sekitar. "Klinik tidak sanggup mengobati," kata Sya'ban (40), saksi mata. Korban langsung dinaikkan bajay untuk dilarikan ke Rumah Sakit Yadika, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kakinya yang terluka langsung dijahit 15 jahitan. Jordi masih terkapar di rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Pembacokan terjadi sangat singkat, sekitar lima menit, terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Sya'ban menuturkan pembacokan tersebut bermula dari aksi penyerangan sporadis. "Kami menduga anak Kebon Singkong menyerang anak-anak di sini," ujarnya.
Mereka datang bergerombol sekitar 20 anak dari arah timur. Ketika itu ada empat orang anak sedang duduk di pinggiran selokan belakang SMPN 25 PGRI, dekat sebuah mushola yang sedang diperbaiki. Mereka tiba-tiba diserang sekitar pukul 20.00 WIB. Keempat bocah tersebut langsung berlari ke arah barat memasuki gang sempit.
Aksi penyerangan anak-anak dari Kebon Singkong mereda. Mereka tidak lagi terlihat di sekitar Jl Cipinang Muara III. Namun 30 menit kemudian mereka datang berlari menyerang Jordi dan Afrianto (16) yang sedang duduk-duduk bersama belasan kawannya. Jordi terluka di bagian kaki. Sedangkan Afrianto terkena luka memar di punggung akibat hantaman gir. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Yadika untuk diobati.
Kapolsek Jatinegara, Komisaris Dewoto, mengaku belum mengetahui siapa pelaku yang mengakibatkan kedua anak dan remaja itu terluka. "Kita masih menyelidiki," jelasnya, di lokasi kejadian.