REPUBLIKA.CO.ID,Libya melaporkan jatuhnya korban dalam serangan pemboman NATO di ibukota Tripoli. Dua belas lebih serangan dilaporkan sementara pesawat-pesawat tempur NATO menggelegar di angkasa kota itu Selasa pagi.
Para wartawan di tempat menggambarkannya sebagai serangan-serangan udara yang paling gencar sejak NATO memulai serangan udara terhadap pasukan pemimpin Libya Moammar Qaddafi. Setelah serangan udara itu, jurubicara pemerintah Libya mengatakan kepada wartawan bahwa paling sedikit 3 orang tewas dan puluhan lagi luka-luka.
Inggris dan Prancis hari Senin mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengerahkan helikopter penyerang untuk bergabung dengan serangan udara NATO. Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe hari Senin mengatakan pengerahan itu sesuai dengan mandat PBB untuk melindungi kaum sipil Libya.
NATO mengatakan penggunaan helikopter-helikopter akan memungkinkan serangan yang lebih tepat terhadap militer Qaddafi. NATO sebelumnya tidak menggunakan helikopter untuk melakukan misi utamanya di Libya.
Di basis pemberontak, Benghazi, seorang diplomat tinggi Amerika sedang dalam kunjungan tiga hari yang disebut Departemen Luar Negeri Amerika “satu lagi pertanda” dukungan Amerika pada pemberontak Dewan Transisi Nasional. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Jeffrey Feltman adalah pejabat paling tinggi Amerika berkunjung ke Libya sejak pergolakan menentang Moammar Qaddafi mulai bulan Februari.