REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan dimulainya pembangunan sejumlah proyek kelistrikan yang dilaksanakan PT PLN (Persero), Jumat.
Juru bicara PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan peresmian dijadwalkan bersamaan dengan peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta. “Proyek yang dimulai pembangunannya itu ada PLTA dan PLTS," kata Bambang.
Proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang diresmikan pembangunannnya adalah Peusangan 1 berkapasitas 2x22,5 MW dan Peusangan 2 2x21,5 MW di Takengon, Aceh.
Kedua proyek akan dikerjakan selama 94 bulan. Sebagian besar pendanaan proyek yang studinya dilakukan sejak tahun 1970 itu berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp2,6 triliun. Sementara, total biaya proyek ditaksir sekitar Rp2,96 triliun. PLTA Peusangan akan meningkatkan keandalan pasokan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh melalui sistem 150 kV.
Sedang, proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berlokasi di Pulau Miangas, Sulut dan Pulau Sebatik, Kaltim. Proyek PLTS Miangas berbiaya Rp5,02 miliar yang dananya bersumber dari Anggaran PLN (APLN).
Daya yang dibangkitkan mencapai 85 KW saat beban puncak dengan lama pekerjaan selama tiga bulan. Penghematan yang didapat dibandingkan memakai BBM sebesar Rp1,2 miliar per tahun. Presiden Yudhoyono juga akan meresmikan dimulainya pembangunan PLTS di Pulau Sebatik, Kaltim.