REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pihak LPI, yang diwakili beberapa petinggi seperti Farid Rahman (mantan calon komite eksekutif PSSI dan komisaris PT Liga Primer Indonesia) serta Hadi Basalamah (CEO Jakarta FC), telah bertemu dengan Jerome Valcke di Markas Besar FIFA, Swiss, Ahad (29/5) pagi waktu setempat.
"Dan sangat jelas disampaikan oleh sekjen FIFA bahwa PSSI tidak dikenakan sanksi. Tentu karena memang tidak ada alasan untuk FIFA sanksi Indonesia," tegas Avian Tumengkol, regional vice president LPI.
Seharusnya, jelas Avian, sanksi FIFA ke PSSI itu terjadi pada 2007 lalu ketika federasi sepakbola nasional Indonesia dipimpin oleh seorang mantan narapidana. "Ini yang seharusnya dikenakan sanksi oleh FIFA karena ini melanggar Statuta FIFA," jelasnya.
Avian menjelaskan LPI mendapat informasi dari pihak FIFA bahwa Frank van Hattum, utusan FIFA yang hadir di Kongres PSSI Pekanbaru pada Maret lalu, tidak pernah menyarankan agar Indonesia mendapat sanksi FIFA. Nugraha Besoes, mantan Sekjen PSSI, saat itu langsung menghentikan kongres dengan alasan peserta kongres terancam akibat adanya kericuhan.
"Saya mendapatkan kepastian itu dari pengurus FIFA sendiri. Dan para utusan FIFA itu hanya sebagai pemantau atau observer,'' kata Widjajanto, CEO Liga Primer Indonesia. ''Suaranya mereka tidak punya pengaruh apa-apa dalam kongres. Jadi, saya kira jawaban Valcke itu menjustifikasi bahwa ancaman sanksi FIFA kepada PSSI yang selama ini dibesar-besarkan itu tidak benar."
Hadi Basalamah, yang baru menemui Jerome Valcke menagatakan bahwa Kongres FIFA tidak mengagendakan PSSI atau Indonesia sama sekali. "FIFA meminta agar Komite Normalisasi mampu melaksanakan kongres dengan adil dan benar. Dan yang disampaikan kepada kami sama sekali tidak sesuai dengan apa yang diberitakan oleh media di Indonesia," kata Hadi.