REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Kelompok gerilyawan 'Harkatul Jihad al-Islami' Sabtu membenarkan bahwa
pemimpinnya, Ilyas Kashmiri, tewas dalam satu serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di wilayah suku Waziristan Selatan di Pakistan barat laut Jumat malam. Ilyas Kashmiri, salah satu gerilyawan yang paling dicari oleh Pakistan dan Amerika Serikat, berada di antara sembilan gerilyawan yang tewas dalam serangan udara AS, menurut laman BBC Urdu dalam laporan sebelumnya.
Abu Hanzala,, seorang juru bicara kelompok pejuang itu, mengkonfirmasikan kematian Kashmiri, dalang dari serangan brutal di pangkalan udara angkatan laut di Karachi bulan lalu, yang menewaskan 10 personil Angkatan Laut Pakistan. "Kami mengkonfirmasi kesyahidan pemimpin kita Ilyas Kashmiri dalam serangan pesawat tak berawak AS," kata juru bicara itu dalam pernyataan yang ditulis tangan dan dikirim ke media-media lokal, kata laporan saluran TV Dawn dan Express.
"Kami akan membalas dendam pemimpin kita di AS," kata Abu Hanzala dalam pernyataannya. Kashmiri tewas ketika ia minum teh dengan gerilyawan lainnya di Desa Laman, sekitar 10 kilometer dari Wana, pusat Waziristan Selatan.
Kashmiri adalah salah satu di antara lima gerilyawan yang paling dicari, yang namanya diberikan kepada pihak berwenang Pakistan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton selama kunjungannya ke Islamabad bulan lalu. Kashmiri dianggap salah satu penerus potensial bagi pemimpin Al-Qaida Usamha bin Ladin.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Pakistan dan Amerika Serikat membentuk jaringan intelijen gabungan untuk memburu para pejuang yang paling dicari termasuk Ilyas Kashmiri, Mullah Mohammad Omar, Ayman al-Zawahiri, Atiya Abdur Rahman dan Sirajuddin Haqqani.
Kematian Kashmiri diyakini menjadi pukulan besar kedua bagi kalangan teroris setelah Usamah bin Ladin tewas dalam serangan AS di tempat persembunyiannya di Pakistan pada 2 Mei.