REPUBLIKA.CO.ID,NAZARET--Kalangan akademisi Zionis memperkirakan, setengah orang dewasa di Entitas Zionis Israel sudah mendapatkan paspor asing untuk tujuan yang berbeda. Mereka memperkirakan ada beberapa sebab yang melatar belakangi situasi ini, diantaranya ketakutan akan masa depan mereka yang semakin suram menyusul sejumlah ancaman dari pihak luar terhadap Negara Israel.
Seorang peneliti, Dr. Sema Zeltzberg dosen di universitas Ber Elan mengisyaratkan, ada peningkatan signifikan terkait keinginan warga untuk mendapatkan paspor asing sejak tahun 2000. Lebih dari 100.000 warga Israel telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan paspor Jerman terutama dalam decade terakhri. Demikian juga dengan paspor Austria dan sejumlah Negara Eropa.
Sementara itu, ketua pusat historis Jerman di Universitas Jerman Al-Quds, Prof. Museh Tsemerman mengatakan, kebabanyakan mereka berniat mengunjungi atau mendapatkan beasiswa dari Negara tersebut. Tapi menurut, Herbez, dosen ilmu sosial di Universitas Tel Aviv menjelaskan, warga Zionis Israel keturunan Eropa banyak yang telah mendapatkan paspor asing sebagai hadiah bagi mereka untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan atau hanya ingin meningkatkan status mereka secara social, berdekat-dekatan dengan pihak Barat dengan harapan dapat mengkritik Entitas Israel di dunia.
Berbeda dengan Herbez, Zeltzberg menganggap keinginan sejumlah warga untuk mendapatkan paspor asing dipicu oleh masalah keamanan, terkait dengan peningkatan situasi terutama di Negara-negara Teluk, sebagai akibat dari perang Amerika, Libanon dan ancaman intifadah jilid dua. Zeltzberg memperkirakan, kondisi ini sebagai bukti adanya kekhawatiran di kalangan Zionis Israel atas kondisi yang semakin tidak kondusif di negaranya.
Ini juga yang diisyaratkan, seorang kolomnis Zionis, Jadon Livi yang menegaskan sejumlah alasan semakin tak terkendali dan makin asing. Namun muaranya adalah ketakutan individu dan social atas negaranya sendiri. Mereka beranggapan dengan mendapat paspor asing sebagai polist asuransi pada suatu saat yang ganting, terutama karena Entitas terkadang suka lari dari tanggung jawab nasional terhadap warganya dari bahaya pihak luar.
Seperti diungkapkan mantan ketua parleman Knesset Abraham Berg pada salah satu konferensi persnya tahun 2007 mengatakan, 50 % warga Zionis lebih memilih memberangkatkan anak-anak mereka untuk tinggal di luar negeri. Mereka mengatakan,"kami akan mati di sini, tanpa entitas, tanpa seorang yahudi dan sejarah. Di sini tidak ada cerita. Oleh karena itu, kami rekomendasikan siapapun yang dapat menerbitkan paspor asing maka silahkan."