Ahad 19 Jun 2011 09:33 WIB

Pemberontak Libya Kekurangan Fulus, Barat Ingkar Janji

Red: cr01
Seorang pejuang pemberontak Libya tengah rehat di sela-sela pertempuran dengan pasukan Qaddafi di kota Misrata, Sabtu (18/6).
Foto: AP
Seorang pejuang pemberontak Libya tengah rehat di sela-sela pertempuran dengan pasukan Qaddafi di kota Misrata, Sabtu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI – Kelompok pembangkang Libya kekurangan dana. Demikian dikatakan, Ali Tarhouni, Menteri Urusan Minyak dan Keuangan pemerintahan bayangan di Benghazi.

Menurut dia, negara-negara Barat tidak menepati janji memberi bantuan finansial.  

"Kami sudah tidak punya satu sen pun. Hampir semuanya habis. Apakah mereka (Barat) tidak mengerti situasinya atau tidak peduli," kata Tarhouni.

   

Selanjutnya, sang menteri menyatakan produksi minyak terhenti total. Penyebabnya kerusakan peralatan karena terkena dampak pertempuran. Ia mencemaskan produksi tidak akan segera pulih.

   

Kalangan pembangkang sedang berunding antara lain dengan maskapai minyak Prancis, Total, dan Wintershall dari Jerman mengenai kerjasama industri minyak di masa depan.

Tarhouni mengatakan tidak keberatan berunding dengan perusahaan-perusahaan yang pernah bekerjasama dengan rezim Muammar Qaddafi.

sumber : RNW
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement