REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI – Kelompok pembangkang Libya kekurangan dana. Demikian dikatakan, Ali Tarhouni, Menteri Urusan Minyak dan Keuangan pemerintahan bayangan di Benghazi.
Menurut dia, negara-negara Barat tidak menepati janji memberi bantuan finansial.
"Kami sudah tidak punya satu sen pun. Hampir semuanya habis. Apakah mereka (Barat) tidak mengerti situasinya atau tidak peduli," kata Tarhouni.
Selanjutnya, sang menteri menyatakan produksi minyak terhenti total. Penyebabnya kerusakan peralatan karena terkena dampak pertempuran. Ia mencemaskan produksi tidak akan segera pulih.
Kalangan pembangkang sedang berunding antara lain dengan maskapai minyak Prancis, Total, dan Wintershall dari Jerman mengenai kerjasama industri minyak di masa depan.
Tarhouni mengatakan tidak keberatan berunding dengan perusahaan-perusahaan yang pernah bekerjasama dengan rezim Muammar Qaddafi.