REPUBLIKA.CO.ID, Seorang penyair dan novelis asal Amerika Serikat, Alice Walker, menyatakan tekadnya untuk tetap ikut ambil bagian dalam pelayaran menuju Gaza. Ia mengabaikan seruan Departemen Luar Negeri AS yang mengingatkan warganya untuk terlibat dalam armada kemanusiaan menuju Gaza.
Khusus untuk CNN, ia menguraikan niatnya untuk membawa surat bagi rakyat Gaza untuk "mengekspresikan cinta dan solidaritas". Penulis novel legendaris The Color Purple ini menulis banyak surat kepada rakyat Gaza.
"Kami akan membawa surat ... mengungkapkan solidaritas dan cinta. Dalam kapal itu penuh muatan surat," tulisnya pada CNN. "Jadi jika militer Israel menyerang kami, maka mereka hanya menyerang tukang pos. Sejarah harus mencatat ini."
Dia menyentil kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan AS yang ada di belakang mereka.
"Bagaimana dengan anak-anak Palestina, yang diabaikan dalam pidato Presiden kita terbaru tentang Israel dan Palestina, dan mereka yang miskin, diteror, serta keberadaannya tak diakui...sementara orang kita bertepuk tangan untuk pidatonya (Netanyahu) di Kongres AS?"
Walker pernah mengunjungi Gaza pada tahun 2009, ke daerah yang hancur dalam perang Israel-Hamas awal tahun itu.
Dalam sebuah wawancara setelah perjalanannya, Walker mengatakan keputusannya untuk mengunjungi Gaza, bersama dengan anggota kelompok anti-perang Code Pink. Ia tambah ingin mengunjungi lagi Gaza setelah kematian kakaknya.
Dia mengatakan bahwa dia merasa ada 'sambungan batin' dengan warga Gaza yang kehilangan orang yang dicintai dalam perang. "Saya sangat ingin bersama mereka dan menjadi saksi apa yang terjadi pada mereka, ini, apapun jadi bencana bagi mereka, hal yang mengerikan," katanya.