REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kericuhan yang mewarnai agenda Pemandangan Umum dalam Muktamar VII PPP dinilai akibat ketidaktegasan pimpinan sidang. Hak suara yang dimiliki semua muktamirin hanya diberikan pada pimpinan wilayah tanpa memberikan suara kepada pimpinan cabang.
Agenda Pemandangan Umum dipimpin oleh Sekjen PPP, Irgan Chairul Hafiz, yang berlangsung di Hotel Panghegar, Bandung. Proses sidang tertutup bagi peliput berita sekalipun memiliki identitas resmi peliput Muktamar VII PPP.
Kericuhan sampai ke telinga wartawan karena suara ribut-ribut yang berasal dari ruang sidang. Saat kericuhan berlangsung, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sedang berada di luar ruang sidang melayani pertanyaan wartawan.
Sekalipun melihat para pengawalnya segera menuju ruang sidang bersama satgas lainnya, Suryadharma Ali terus melayani pertanyaan wartawan dengan tenang. Baru saat Ketua Fraksi PPP, Hasrul Azwar, mendesak untuk segera memasuki ruang, SDA langsung menuju ke dalam.
Tetapi, sejumlah wartawan yang berusaha mengikuti SDA dari belakang segera mendapat hadangan dari Satgas berbaju safari dan dilarang masuk. Sekalipun mendapatkan protes dari wartawan, penitia tetap tidak mempersilahkan wartawan masuk.