REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rencananya penyidik Polri akan memeriksa Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat dan mantan hakim MK, Arsyad Sanusi di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (15/7). Arsyad pun mengaku siap jika penyidik akan mengkonfrontasi dirinya dengan Andi Nurpati.
"Alhamdulillah. Saya serahkan semuanya kepada penyidik," kata Arsyad yang ditemui di Bareskrim Mabes Polri sebelum pemeriksaan, Jumat (15/7).
Kedatangan Arsyad sempat menimbulkan insiden kecil di Bareskrim Mabes Polri. Arsyad tiba lebih dahulu pada pukul 09.00 WIB, sedangkan anaknya Arsyad, Neshawati, datang 15 menit kemudian. Namun Arsyad masuk ke dalam pintu samping Bareskrim untuk menghindari para wartawan yang telah menunggunya di puntu depan Bareskrim.
Padahal sebelumnya Wakil Kabareskrim Polri, Irjen Mathius Salempang pernah berjanji semua saksi dan tersangka yang akan diperiksa harus melewati pintu depan Bareskrim, bukan pintu samping atau pintu belakang. Pada pemeriksaan sebagai saksi untuk pertama kalinya, Arsyad keluar dari Bareskrim melalui pintu belakang.
Para wartawan pun mengeluhkan kejadian ini kepada Mathius Salempang. lalu Mathius bertanya kepada penyidik melalui saluran telepon dan malah mengatakan kepada dirinya jika Arsyad belum tiba. "Saya tidak ada untungnya untuk menyembunyikan mereka. Saya minta maaf yah," kata Mathius kepada wartawan.
Mathius pun berjanji, jika memang Arsyad masuk ke Bareskrim lewat pintu samping, ia akan memerintahkan kepada penyidik agar Arsyad keluar lagi dan masuk melalui pintu depan. Dan benar Arsyad keluar dari pintu samping Bareskrim pada pukul 09.40 WIB dan kembali masuk lewat pintu depan dan tentunya dicecar pertanyaan oleh para wartawan dan hanya dijawab dengan dua kalimat itu.